Sania Mirza, Bangkit dari Keterpurukan Akibat Cedera

Bidik WTA Championships, Suami jadi Motivator Utama

Minggu, 07 Agustus 2011 – 16:29 WIB

CEDERA pergelangan kanan nyaris merenggut karir Sania MirzaSetelah empat tahun bekerja keras, dia mulai memasuki orbit persaingan level teratas lagi.

Musim 2008 hingga 2010 menjadi masa berat dalam karir Sania Mirza

BACA JUGA: John Terry, Rumahnya Paling Mahal

Karir cemerlangnya di usia muda, mendapat cobaan berupa cedera pergelangan tangan
Akibatnya, setelah stabil di peringkat 30 besar WTA (Asosiasi tenis Putri), dia sempat mencicipi peringkat ke-175.

Musim 2011 menjadi ajang kebangkitan bagi petenis India tersebut

BACA JUGA: Persebaya 1927 Incar Level I

Mirza yang kini menapak 24 tahun, jarang absen di tur WTA musim ini
Peringkatnya pun perlahan mulai terdongkrak

BACA JUGA: GU Masih Ragu-Ragu Tentukan Pilihan



"Saya memulai musim ini dari urutan ke-166 dan jika seseorang mengatakan pada saya akan berada di 75 besar di tunggal dan peringkat kesebelas ganda usai Wimbledon, saya akan menerimanya dengan dua tangan," ujar Mirza pada Reuters.

Mirza pernah mendapatjkan predikat sebagai petenis terbaik Asia pada Agustus 2007Peringkat tertingginya adala 27 di kategori tunggalTapi, tak sampai setahun berikutnya, dia sudah terlempar dari 150 besar akibat cedera pergelangan kanan yang parah"Tak mudah bagi saya untuk bangkit dari cedera, ketika tak seorang pun termasuk saya, percaya saya bisa bermain tenis lagi," ujarnya.

Tahun lalu, Mirza absen di sebagian besar pertengahan musim pertamaNamun, dia mulai aktif di pertengahan musim terakhirDia berkontribusi dengan mempersembahkan medali perak di tunggal dan perunggu di ganda saat membela India di Commonwealth Games 2010 yang berlangsung di New Delhi, November.

Sejak saat itu, momen kebangkitannya dimulai"Sejak akhir tahun lalu hingga pertandingan saya di Wimbledon (Juli), saya sudah bermain dalam 164 pertandingan, tunggal, ganda putri dan ganda campuranSaya tak tahu, apa ada petenis lain yang melakukannya," bebernya.

Hasilnya, mulai terlihat usai WimbledonDia merangsek ke peringka ke-64 tunggal dan meraih peringkat tertinggi di ganda putri, yaitu posisi kesebelasDia mulai meningkatkan targetnya, membidik turnamen akhir tahun WTA (WTA Championships)di Istanbul, atau masuk posisi empat besar bersama pasangannya Elena Vesnina asal Rusia.

Posisi yang fantastis bagi Mirza/Vesnina yang baru bersatu di musim iniPasangan Mirza/Vesnina sudah menuai gelar juara di Indian Wells Terbuka dan Charleston Terbuka di Amerika Serikat (AS)Mereka juga mampu meraih final grand slam Prancis TerbukaKini, meski masih berada di peringkat kesebelas, merka berhak menduduki posisi kedua perburuan posisi ke WTA Championships.

Demi ambisi itu, pasangan Mirza/Vesnina bekerja keras di sepanjang bulan AgustusHingga sebelum grand slam  AS Terbuka akhir bulan ini, mereka tak mengambil masa istirahat.  "Kini kami mendapatkan peluang untuk lolos, kami tak bisa beristirahat untuk itu," tutur Mirza.

Mirza bersyukur dengan kondisi yang didapatkannya saat iniDia tak bisa memungkiri, dukungan dari suaminya, Shoaib Maliki memberikan motivasi yang besar baginya untuk bangkitMirza menikah dengan pemain kriket asal Pakistan itu pada April 2010

"Tahun lalu, saya katakan saya terluka, melakukan yang harus saya perbuatSaya menikah dan saya kembali punya alasan bagus untuk bangkit karena diaBukan karena uang atau apa pun, semua karena hasrat saya untuk kembali bermain," terangnya"Tenis sudah menjadi bagian dari hidup saya dan memberi saya semua hal, tapi memang tenis bukan seluruh hidup saya," lanjutnya(ady)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Kontestan Terserah AFC


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler