Sanksi Ekonomi Berlanjut, Perdagangan Saham Sejumlah Perusahaan Rusia Dihentikan

Selasa, 01 Maret 2022 – 09:33 WIB
New York Stock Exchange (NYSE), Nasdaq Inc, dan Intercontinental Exchange menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan yang berbasis di Rusia yang tercatat di bursa saham AS. Ilustrasi: ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/aa

jpnn.com, JAKARTA - Sanksi ekonomi yang dikenakan Barat kepada Rusia akibat invasi militer negara itu atas Ukraina berlanjut.

Kali ini, otoritas New York Stock Exchange (NYSE), Nasdaq Inc, dan Intercontinental Exchange pada Senin atau Selasa (1/3), menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan yang berbasis di Rusia yang tercatat di bursa saham AS.

BACA JUGA: Sanksi Ekonomi untuk Rusia Pacu Harga Minyak Dunia, Lonjakannya Mencolok

Saham-saham yang terdaftar di Nasdaq yang dihentikan adalah Nexters Inc, HeadHunter Group PLC, Ozon Holdings PLC, Qiwi PLC, dan Yandex.

Kemudian, saham-saham berbasis di Rusia yang terdaftar di NYSE yang dihentikan perdagangannya adalah Cian PLC, Mechel PAO, dan Mobile TeleSystems PAO.

BACA JUGA: Ramalan JP Morgan soal Ekonomi Rusia Ngeri, Kerusakan Parah

Penghentian sementara perdagangan saham untuk menyebarkan informasi material terhadap investor publik dan pasar.

Sesuai dengan aturan transaksi, penghentian sementara terhadap saham yang berbasis di Rusia itu juga memberi kesempatan kepada investor untuk mengevaluasi informasi dalam membuat keputusan investasi.

BACA JUGA: Diguncang Sanksi Ekonomi, Bank Sentral Rusia Ambil Langkah Darurat

Pemilik NYSE, ICE mengatakan tidak akan menambahkan penerbitan utang baru dari entitas Rusia yang terkena sanksi ke indeks pendapatan tetapnya.

"Utang yang ada akan dihapus pada 31 Maret," sebut ICE.

Di sisi lain, OTC Markets Group mengatakan sedang mencari informasi peraturan mengenai sanksi terhadap Rusia.

Perusahaan menyedia informasi harga untuk lebih dari 12 ribu sekuritas itu akan menkaji dampak dari sanksi ekonomi Rusia terhadap perdagangan penerimaan penyimpanan Rusia-Amerika.

"OTC Markets Group memantau dan bekerja dengan regulator Federal dan akan bertindak sesuai dengan panduan dan arahan," kata otoritas pasar yang berbasis di New York itu dalam sebuah pernyataan.

Lembaga Penyimpanan dan Kliring (DTCC/The Depository Trust and Clearing Corporation), sebuah organisasi yang memproses hampir semua transaksi sekuritas AS, juga mengatakan sedang menilai dampak potensial dari sanksi terhadap Rusia terhadap volatilitas sistem keuangan.

"Kami mengamati situasi di Ukraina dan berkomitmen melindungi stabilitas pasar untuk memberikan kepastian kepada investor dan industri yang lebih luas," kata juru bicara grup tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler