Sanksi FIFA, Mimpi Buruk Sepak Bola Indonesia

Rabu, 25 Mei 2011 – 05:05 WIB
Kantor pusat FIFA, di Zurich, Swiss. Foto : Daily Mirror

DESEMBER lalu, saat timnas PSSI tampil meyakinkan di Piala AFF 2010, banyak yang mengatakan bahwa momen itu akan menjadi titik balik kemajuan sepak bola IndonesiaTetapi, lima bulan berselang, sepak bola Indonesia seolah terperosok ke jurang terdalam yang belum pernah terjadi sebelumnya

BACA JUGA: Komdis PSSI Didesak Beri Sanksi Kelompok 78


 
Akibat kongres yang berjalan kacau Jumat lalu (20/5), PSSI terancam dijatuhi sanksi oleh FIFA
Meski sebagian pemilik suara masih percaya sanki itu tidak akan pernah ada, publik sepak bola saat ini sangat khawatir malapetaka tersebut segera tiba. 

Apa yang terjadi di kongres lalu akan dibahas dalam sidang Exco (Executive Committee) FIFA pada 30 Mei di markas FIFA di Zurich, Swiss

BACA JUGA: Alexis Sanchez Ditawar Rp 427 Miliar

Kemudian, hasil keputusan sidang exco itu akan di-endorse pada kongres FIFA 1 Juni mendatang

 
Soal sanksi, saat ini ada dua suara yang berkembang

BACA JUGA: Totti Ingin Ditangani Ancelotti

Yaitu, yang setuju dan tidakYang setuju sanksi beralasan memang lebih baik Indonesia dikenai sanksi agar punya waktu untuk membenahi kompetisi dan sistem pembinaan yang selama ini berjalan tidak sebagaimana mestinyaSaat dirasa sudah siap bersaing, pihak-pihak terkait bisa memohon kepada FIFA untuk mencabut sanksiTentunya syarat-syarat pencabutan sanksi itu sudah terpenuhi

Yang tidak setuju dengan jatuhnya sanksi juga punya alasan sangat kuatSebab, sanksi berarti sepak bola Indonesia akan "terpenjara" di negeri sendiriHubungan dengan sepak bola luar terputus sama sekaliTimnas Merah Putih di semua level dilarang berkompetisi di ajang apa pun di bawah FIFA

Dari data yang dikumpulkan Jawa Pos di Sekretariat PSSI, pada 2011 saja even yang tidak bisa diikuti Indonesia jika ada sanksi, antara lain, SEA Games 2011 November (Indonesia tuan rumah), kualifikasi Piala Dunia 2014, AFC U-13, AFC U-19, AFF U-23 (Indonesia tuan rumah), AFF Futsal Championship, dan AFF U-16

Selain itu, Indonesia dilarang mengikuti kursus-kursus, antara lain, AFC Youth Coaching Course, AFC Youth Referee Course, AFC LMO Course, AFC LGC Course, dan AFC Preparatory CourseProgram tim SAD (Sociedad Anonima Deportiva) yang saat ini ikut berkompetisi di U-17 dan U-18 Uruguay juga bisa bubarPemain dan pelatih asing akan mudik ke negaranya

Semua kursus, kepelatihan, dan penyegaran tidak bisa menggunakan instruktur dari AFC, apalagi FIFAItu berarti kesempatan wasit dan match official Indonesia untuk mendapatkan sertifikat dan lisensi pun hilangBelum lagi sepak bola pantai dan sepak bola wanita yang juga turut dilarangDelegasi-delagasi dari Indonesia pun tidak bisa lagi bertugas untuk AFF, AFC, memaupun FIFAwartawan Indonesia pun tidak bisa mealukan peliputan resmi ke luar

Tidak hanya itu, bantuan dana dari FIFA senilai USD 250 ribu setiap tahun juga akan dihentikanIndonesia tidak boleh menerima proyek-proyek yang bersifat bantuan dari FIFA"Saya tidak habis pikir dengan orang-orang yang seolah-olah menantang FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI," kata Iman Arif, deputi bidang teknik Badan Tim Nasional (BTN)

Iman Arif dengan BTN-nya adalah salah satu pihak yang sangat terpukul jika sanksi benar-benar jatuhSebab, BTN sudah melakukan banyak hal untuk menyiapkan tim yang akan berlaga di SEA Games pada November nantiDi antaranya, menaturalisasi pemain keturunan Indonesia-BelandaPara pemain juga baru saja digembleng dalam program character building yang digelar di Pusdik Kopassus, Batujajar, Jawa Barat

Meski harapan untuk menghindari sanksi sangat tipis, upaya tetap dilakukanSetelah ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar berecana menemui Presiden FIFA Sepp Blatter pada 29 Mei atau sehari sebelum siding Exco FIFA digelar, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangen juga berencana melakukan hal sama"Kami akan melobi FIFASaya bersedia dengan senang hati kalau diminta menemui langsung (Sepp Blatter)," kata Andi kepada wartawan di Jakarta kemarin

Menurut Andi, semua pihak pasti ingin yang terbaik untuk persepakbolaan IndonesiaDia yakin, tidak ada satu pun pihak yang ingin membuat Indonesia terkena sanksi"Sanksi berdampak sangat luasJangan sampai kesalahan segelintir orang harus disalahkan kepada seluruh stakeholder sepak bola," sambungnya(ali/c4/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MU-Barca Pusing Pilih Starting Eleven


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler