Sanksi Ketiga Bagi Rusia

Minggu, 24 Juni 2012 – 16:24 WIB

WARSAWA - Prestasi timnas Rusia dalam Euro 2012 ini memang tidak begitu bagus. Namun, tidak demikian dengan catatan buruk kedisiplinan para pendukungnya. Sepanjang babak penyisihan grup saja, Negeri Beruang Merah itu sudah kena tiga kali sanksi dari komisi disiplin UEFA.
 
Seperti yang dilansir dari Reuters, sanksi terakhir dijatuhkan oleh otorita sepakbola Eropa itu, Sabtu (23/6). Kasusnya sama seperti dua sanksi sebelumnya, yaitu ulah para pendukung. Kali ini ulah pendukung yang menyalakan kembang api dan menampilkan spanduk terlarang saat laga penyisihan terakhir grup A melawan Yunani, 16 Juni lalu.
 
Untuk kasus pelanggaran yang terakhir itu, federasi sepakbola Rusia RFS harus membayarkan uang denda mencapai Rp 414 juta. "Badan kontrol dan disiplin UEFA akan menangani kasus ini pada Senin besok (25/6)," tulis UEFA dalam pernyataan resminya.
 
Denda yang diberikan oleh UEFA itu sebenarnya lebih rendah daripada sanksi sebelumnya. Sebab, pada sanksi perdana pertengahan Juni lalu, RFS diminta membayar denda hingga Rp. 1,4 miliar. Sanksi itu diberikan setelah pendukungnya berbuat ulah hingga menimbulkan kerusuhan di Warsawa.
 
Bukan hanya denda, RFS juga sudah diberikan hukuman pengurangan enam poin untuk kualifikasi Euro 2016 mendatang. Pasca denda pertama dan kedua itu pihak RFS sudah berjanji bakal menertibkan pendukungnya. Tapi, keseriusan RFS itu patut dipertanyakan pasca kejadian lawan Yunani itu.
 
"Semua ini disebabkan ulah segelintir orang yang tidak mencerminkan sebagai seorang pendukung sepakbola sejati," sebut RFS beberapa hari yang lalu. Terlepas dari sikap RFS yang menyalahkan oknum pendukungnya itu, setidaknya ada 24 orang yang pernah menjadi korbannya. 10 orang di antaranya adalah petugas kepolisian.
 
Pada kesempatan yang sama, Rusia juga sudah melakukan evaluasi pasca kegagalan di Euro. Diberitakan di salah satu media lokal Rusia RIA Novosti, menteri olahraga Rusia Vitaly Mutko menyebut tingginya target yang diberikan ke timnya berpengaruh dengan hasil akhir.
 
Mutko menyebut Andrei Arshavin dkk sebenarnya tim yang potensial. "Karena, banyak pemain kami yang mengalami kelelahan. Terutama pemain andalan yang bermain di klub-klub besar. Lalu, itu berdampak pada kegagalan tim pelatih menyiapkan pemain dengan baik," beber Mutko.
 
Dalam waktu dekat ini, Rusia mulai mencari pengganti pelatih Dick Advocaat yang sudah mundur pasca penyisihan grup lalu. Beberapa nama sudah muncul di kalangan publik Rusia. Di antaranya pelatih tim juara liga domestik Rusia Zenit St Petersburg Luciano Spalletti dan eks pelatih Rusia Valery Gazzaev. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Scolari Jagokan Portugal Juara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler