jpnn.com - JAKARTA – Santri harus menjadi duta dalam pencegahan paham radikal terorisme, utamanya di dunia maya atau media cyber.
Caranya, santri yang telah dibekali ilmu agama yang baik bisa berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam secara utuh sesuai ajaran Rasulullah SAW melalui internet dan media sosial.
BACA JUGA: Soal Harga BBM di Papua, Fadli Zon: Jangan-Jangan Cuma Pencitraan
“Santri bisa menebarkan hadis yang indah dan bagus, ayat-ayat Alquran yang lengkap supaya orang tahu sehingga tidak melakukan kekerasan, makan haram, maksiat, tidak menggunjing, tidak dusta, apalagi memfitnah dan membunuh. Seandainya dalam sehari, satu santri mem-posting satu ayat, satu hadis, perilaku Rasulullah SAW yang indah, itu pasti bermanfaat bagi umat agar tidak terkena ‘virus’ dari kelompok radikal terorisme,” papar Ahmad Satori Ismail, guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (19/10).
Menurutnya, pesantren adalah lembaga yang mengajarkan agama Allah secara utuh. Karena itu, selama digembleng di pesantren, santri diajarkan agama tidak hanya masalah ibadah, tapi juga akidah, akhlak, ekonomi, budaya, dan sosial.
BACA JUGA: Foto Milik JPU Tentang Jessica di Ruang Tahanan Polda Ilegal?
Latar belakang itu akan membuat peran santri dalam meluruskan paham radikal terorisme akan lebih efektif.
Tidak hanya untuk memberikan pemahaman kepada orang lain, lanjut Satori, dengan pengetahuan santri tentang Islam yang utuh juga akan menjadi benteng pribadi para santri sendiri agar tidak terjebak dan termakan bujuk rayu untuk mengikuti paham radikal terorisme.
BACA JUGA: Sstt.. Untuk Masalah ini Ahok Dilarang Bicara
“Santri wajib mengokohkan agama dengan baik, berta’amul dan bermuamalah dengan lainnya agar semuanya menjadi indah dan damai,” tutur pengasuh beberapa pesantren di Jawa Barat dan Banten itu.
Satori mengumpamakan bahwa internet itu seperti hutan belantara. Di sana banyak ‘bangkai dan kotoran’, tapi juga banyak hal-hal yang bermanfaat. Hal itu harus disadari para santri bila melakukan aktivitas di dunia internet.
“Maka kewajiban para ulama dan ustaz, bagaimana menampilkan Islam secara utuh dan menyampaikan ajaran islam seperti yang dibawa Rasulullah SAW, indah, lembut, penuh dengan kasih sayang. Insya Allah dengan bekal itu, santri bakal mampu menjadi duta bagi bangsa ini dalam memerangi propaganda radikal terorisme di dunia maya,” pungkas Ahmad. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Pemberantasan Pungli Bukan demi Pencitraan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi