jpnn.com, PRABUMULIH - Aksi kekerasan bahkan sampai merenggut jiwa yang dilakukan oleh senior terhadap juniornya kembali terjadi di lingkungan sekolah.
Kali ini menimpa seorang santri pondok pesantren Al Furqon, Kota Prabumulih, berinisial K (13). Korban tewas diduga akibat dianiaya oleh kakak kelasnya.
BACA JUGA: Penerapan Tarif Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang Dimulai Besok, Berikut Perinciannya
Keterangan itu diungkapkan oleh Masnawati (48), adalah ibu kandung korban.
Keterangan dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya itu pun dilaporkan ke SPKT Polres Prabumulih, Selasa (7/9).
BACA JUGA: Detik-Detik Evakuasi Mayat Kakek Lalu di Kedalaman 30 Meter, Menegangkan!
Masnawati menuturkan anaknya sempat menjalani perawatan di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Saat dirawat itulah, anaknya bercerita kalau dirinya telah dianiaya oleh kakak kelasnya di pondok pesantren.
BACA JUGA: Sering Intip DL Basah-Basahan, JP Langsung Buka Celana
Pengakuan anaknya tersebut, sambung Misnawati, diperkuat dengan lebam di wajah, telinga, dan perut anaknya tersebut.
"Anak aku ngomong kalau dia dipukul dan diancam,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Jailili SH, didampingi Kanit PPA Iptu Sardinata mengakui pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban terkait kasus dugaan penganiayaan yang berujung kematian tersebut.
“Laporannya memang sudah kami terima, kasusnya masih kami dalami,” kata Iptu Sardinata.
“Laporannya kami terima siang tadi, yang melapor ibu korban sementara korban berinisial K," tutur Jailili. (*/palpos.id)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi, Taruna PIP Semarang Tewas Setelah Dipukul Senior, Keterlaluan!
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha