Sapi Bantuan Otsus Sudah Mati

Jumat, 10 Agustus 2012 – 11:32 WIB
TAKENGON – Tim Pansus II Bidang Pembangunan untuk Perhitungan Realisasi Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Tengah tahun anggaran 2011, menemukan sejumlah kejanggalan di lokasi Peternakan Terpandu Ketapang (KPTK), Linge, Aceh Tengah, diantaranya, sapi bantuan Otsus sudah mati sebelum diserahkan, ke dinas terkait.

"Ini menjadi tangungjawab rekanan karena belum serah terima koq sudah mati, demikian pula dengan sapi yang tidak sesuai standar. Kita minta Pejabat Pengendali Teknis Kegiatan (PPTK) dapat bersikap, sehinga tidak merugikan uang daerah," tegas Bardan. 

Diantara sekian banyak temuan Tim Pansus,  namun ada tiga hal yang sangat memprihatinkan. Seperti disampaikan Bardan Sahidi, Ketua Tim Pansus II, pada saat menyampaikan laporannya dalam sidang paripurna DPRK setempat.

Politisi dari partai PKS ini menyebutkan masing-masing pada pembukan jalan produksi di Ketapang dua, Pengadaan alat-alat kesehatan untuk Poskeswan, dan Pembuatan Embung, yang tersebar di Kawasan Ketapang  I dan II.

Menurut Bardan, kondisi pembuatan jalan produksi tidak dapat dilalui kendaraan karena ada dua titik gorong-gorong dan satu jembatan penghubung telah putus, dan kemiringan galian yang terjal. Sementara untuk pengadaan alat – alat kesehatan untuk pusat kesehatan hewan (Poskeswan), puskeswan Bintang, puskeswan Jagong dan Puskeswan Ketapang juga belum lengkap. Sedangkan untuk puskeswan Bintang masih di endapkan pada Dinas Peternakan dan Perikanan setempat.

Ditambahkannya, pembuatan embung dari sepuluh unit embung hanya ada dua embung yang berisi air, keseluruhan embung yang dibangun mengunakan uang rakyat sebesar Rp. 550 juta, kini rusak. Padahal belum genap berusia satu tahun. “Kita minta komitmen dan tangungjawab Pemerintah dan rekanan pelaksana, bagaimana bisa terjadi,”  ujar Bardan yang dihubungi Rakyat Aceh, usai mengikuti sidang Paripurna di ruang kerjanya.

Rapat pembahasan tim pansus akan dilanjutkan hari ini dengan agenda perhitungan anggaran oleh Badan Anggaran Dewan. Saat pembahasan di DPRK tidak terlihat kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Aceh Tengah, Ir Absardi, MM. Penjabat Bupati Aceh Tengah yang diwakili oleh Asisten I Setdakab Aceh Tengah menyebutkan bahwa kepala dinas harus bertangung jawab atas seluruh kegiatan proyek yang ada di dinasnya masing – masing. “Saat ini kepala dinas peternakan dan perikanan sedang di Jakarta," kata Asisten I mewakil Pj.Bupati Aceh Tengah. (ron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Cek Kesehatan CJH Dinilai Mahal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler