Sapi pertama dan satu-satunya di dunia yang diciptakan dengan teknologi kloning buatan sendiri berhasil mencetak sejarah.Anak sapi Brangus berusia 3 tahun bernama Eva, nama wanita pertama didalam Alkitab, sekarang telah memiliki anak sapi yang diperolehnya dengan cara alami. Pakar reproduksi,  Simon Walton, yang menciptakan Eva mengatakan keberhasilan EVA melahirkan anak sapi menggugurkan kekhawatiran banyak pihak kalau binatang hasil kloning seperti "seperti Frankenstein". "Eva terbukti sangat normal dalam segala hal ketika berhasil dilahirkan dari proses kloning dan tidak ada hal yang luar biasa tentang dia, selain fakta bahwa dia adalah tiruan," kata Walton. "Ketika ia berusia sekitar 12 atau 14 bulan, kami mulai memproduksi beberapa embrio IVF dari dia dan kami dipindahkan embrionya ke ternak penerima. "Lalu, ketika dia berusia 21 bulan, Ia secara alami kawin dengan seekor banteng dan dia hamil secara alami pada siklus pertama begitu masa kesuburannya sudah matang, terlepas bagaimana awal penciptaannya. "Anak banteng itu sekarang sudah lahir dan kini berusia 6 bulan dan sangat aktif jadi sepertinya Eva menurunkan gen elitnya,"  Eva lebih subur dari sapi aslinya. Sebagai sapi cloning pertama di dunia, setiap pencapaian dalam kehidupan Eva memberikan peluang pembelajaran bagi para ilmuwan. Walton mengatakan meskipun Eva terlihat seperti tiruan yang sempurna bagi sapi lain, dia memiliki beberapa perbedaan dari sapi aslinya. "Salah satu perbedaan yang menarik adalah bahwa dia sedikit lebih subur daripada sapi yang asli sehingga ia memiliki beberapa embrio dan tingkat kehamilan sedikit lebih tinggi," katanya. "Salah satu pertanyaan yang sering kita tanyakan adalah mengapa beberapa hewan memiliki tingkat kehamilan yang lebih tinggi daripada yang lain. "Saat ini, ada beberapa teknologi IVT  mutakhir pada manusia yang memberikan jawaban pada manusia. "Kami sekarang mencari pertanyaan-pertanyaan yang sama pada sapi dan saat ini masih sangat dini,  tapi kami melihat beberapa hasil yang sama." Walton mengatakan Eve harus terus menyebarkan genetikanya dengan beberapa bantuan dari ilmu pengetahuan. "Kami akan terus memproduksi anak sapi embrio dari dia, " kata Walton. "Dia akan terus tumbuh dan memiliki betis/anak sapi alami sendiri tetapi dalam program pemuliaan alami dia mungkin dapat memiliki tujuh atau delapan sapi sepanjang hidupnya dengan jenis teknologi yang kita akan terapkan yakni  program transfer IVF embrio. "Dia sudah memiliki 15 anak sapi pada tahun lalu dan dia bisa terus memiliki ratusan sapi dalam hidupnya." 

 

BACA JUGA: Pornografi Internet Picu Masalah Kesehatan Publik Jangka Panjang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Australia Diminta Hindari Donor Sel Telur dari Luar Negeri

Berita Terkait