Sapi Kurban Terserang Cacingan

Jumat, 04 Oktober 2013 – 08:45 WIB

jpnn.com - CIOMAS-Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya tim UPT Puskeswankan Wilayah VI menemukan sejumlah sapi yang akan dijual untuk kurban terkena penyakit cacingan di RT 03/06, Kampung Pasir Pendey, Desa Sukaharja, kemarin.

 Pelaksana Puskeswankan Wilayah VI, Maskal Manik mengatakan, dari 95 ekor sapi yang diperiksa ada 6 ekor sapi yang positif cacingan dan bulunya rontok.

BACA JUGA: Gubernur Langsung Terbang ke Gunung Mas

Sapi tak sehat, karena kurangnya asupan obat yang seharusnya diberikan setiap tiga bulan sekali. Ia menegaskan, sapi yang sakit tak boleh diperdagangkan dan harus diobati terlebih dahulu sampai sehat kembali.

“Penyakit tersebut bisa menjangkiti sapi lain, makanya kami sarankan untuk dipisahkan dengan yang sehat,” ungkapnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).

BACA JUGA: Batik Tulis Tak Laku

Ia mengimbau, daging hewan kurban sebelum dikonsumsi harus dimasak terlebih dahulu dengan baik dan hindari setengah matang untuk menghindari penyebaran penyakit.

Menurut dia, petugas yang menangani harus menjaga kebersihan tangan dan pakaiannya. Usahakan, daging maupun jeroan tak dibiarkan tersimpan pada suhu ruang 25-30 derajat celsius lebih dari empat jam. Sebaiknya, disimpan pada lemari pendingin dengan suhu di bawah 4 derajat celsius atau dibekukan. “Jika ada masyarakat yang menemukan kejanggalan, segera laporkan kepada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor,” katanya.

BACA JUGA: DPD Sesalkan SK Menhut untuk Batam

Sementara itu, Pengelola PT. Sindoro Andini Pam, Sutrisno Hadi menuturkan, sapi yang tak sehat tersebut berasal dari para petani yang memeliharanya di kawasan Kabupaten Subang. Rencananya, kata dia, sapi tersebut akan dikembalikan untuk diobati supaya sehat lagi.

“Kami selaku pengelola akan bertindak secara cepat, supaya tak menjangkit sapi lainnya sebab jika dibiarkan kerugian bisa bertambah,” tuturnya. (rp4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Ekor Kambing Mati Misterius


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler