jpnn.com, SURABAYA - Tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) meluncurkan mobil ramah lingkungan Sapuangin XI Evo 3 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/6).
Kendaraan ramah lingkungan itu akan berlaga dalam mobil hemat energi atau Shell Eco-marathon 2023 Asia di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 4-9 Juli 2023 mendatang.
BACA JUGA: Mengenal Implementasi Teknologi ITS Milik Jasa Marga, Ini Keunggulannya
Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati mengatakan pihaknya menaruh harapa pada tim Sapuangin untuk bisa kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional tersebut.
"Semoga apa yang diperjuangkan bisa memberikan hasil yang terbaik dan melanjutkan apa yang telah dicapai sebelumnya, yaitu menjadi yang terbaik di Asia," ujarnya.
BACA JUGA: MEvITS, Mobil Listrik Buatan ITS, Lihat Tuh Wujudnya, Keren Enggak?
Pada ajang tahunan itum tim Sapuangin mengikuti dua cabang kompetisi, yaitu Off Track dan On Track.
Kompetisi Off Track di antaranya autonomous programming competition, simulate to innovate, technical innovation dan carbon footprint reduction.
BACA JUGA: IKA ITS Jakarta Raya Usul Pemerintah Berikan Insentif Mobil Hybrid, Ini Alasannya
Sementara itu, untuk On Track dilakukan di lokasi perlombaan langsung.
General Manager Tim Sapuangin ITS Bayu Irfansyah Putra menjelaskan timnya telah mempersiapkan urban car itu selama hampir setahun sejak Oktober 2022 lalu.
Timnya mengevaluasi dari hasil Shell Eco-Marathon tahun lalu dan fokus dalam memperbaiki internal mobil.
"Kami banyak improvisasi dari engine, drivetrain, dan vehicle dynamics," kata Bayu.
Dia menambahka mobil generasi ke-11 dari Tim Sapuangin itu memiliki keunggulan dari versi sebelumnya.
Urban car yang dikembangkan tersebut saat ini rata-rata mampu mengonsumsi bahan bakar maksimal 450 kilometer per liter dan menerapkan hasil pengolahan data seperti RPM mobil, kecepatan biaya efisien, bahan bakar yang diperlukan.
Targetnya, ke depan bisa mencapai efisiensi bahan bakar maksimal 550 kilometer per liter atau lebih.
"Tidak hanya membenahi mesin, kami juga mengolah data supaya mobil efisien," ujarnya.
Mobil dengan panjang 2,6 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 1,1 meter itu dirancang eco-friendly atau ramah lingkungan dan hemat energi.
"Salah satu cabang lomba, carbon footprint reduction, mendorong tim kami untuk menjalankan proses hingga hasil produk yang ramah lingkungan," kata mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.
Bayu berharap mobil Sapuangin versi terbaru yang dikemudikan oleh Nurul Ilmi Rojabia Hermuttaqien dari Departemen Teknik Elektro ini mampu membawa pulang piala juara di Shell-Eco-Marathon 2023.
Dua pekan menjelang kompetisi, Tim Sapuangin melakukan banyak testing dan running untuk mengevaluasi terus kekurangan yang ada di mobil.
"Supaya saat lomba nanti mobil memiliki performa yang terbaik dan maksimal,” tutur Bayu. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah MEvITS, Mobil Listrik Serbaguna yang Dirancang ITS Surabaya
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian