Saran Buat Kaesang Jika Benar Ingin Maju Pilkada, Penting

Jumat, 27 Januari 2023 – 18:09 WIB
Dokumentasi - Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep (baju hitam). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - SOLO - Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Abdul Hakim memberi saran terhadap putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang belakangan disebut tertarik maju sebagai kandidat kepala daerah pada Pilkada 2024.

Menurut Abdul Hakim, keinginan tersebut sah-sah saja dan sangat dimungkinkan. Namun, sebaiknya Kaesang maju sebagai kandidat kepala daerah pada Pilkada 2029, bukan pada Pilkada 2024.

BACA JUGA: Kaesang Wali Kota Solo, Bobby Gubernur Sumut, Gibran Pilih Jateng atau DKI, Terserah

Dia menilai Pilkada 2029 merupakan waktu yang tepat, mengingat Presiden Jokowi saat ini masih menjabat dan baru selesai periode kepemimpinan keduanya pada 2024.

"Tentu akan lebih tepat ketika menunggu Pak Jokowi selesai (mengemban jabatan presiden)," ujar Abdul Hakim di Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/1).

BACA JUGA: Ais Shafiyah Bilang Pintu PKB Terbuka buat Kaesang

Abdul Hakim lantas memaparkan alasan dari pandangannya tersebut.

"Memang 2024 Pak Jokowi sudah selesai (masa jabatannya), tetapi kan masih aktif. Beliau saat itu baru saja selesai jadi presiden."

BACA JUGA: PPP Siap Dukung Kaesang bin Jokowi di Pilwakot Solo

"Pengaruh politik masih sangat kuat karena rekam jejak sebagai presiden," ucapnya.

Abdul Hakim juga menyebut hasil survei sejumlah lembaga independen juga memperlihatkan kepercayaan responden terhadap Presiden sangat tinggi.

Misalnya, survei dari LSI menunjukkan persentase kepercayaan responden terhadap Presiden Joko Widodo mencapai 76 persen.

Melihat angka tersebut, kata dia, artinya Jokowi memiliki pengaruh kuat terhadap politik elektoral di Indonesia.

"Ini pasti akan merembet ke orang-orang dekatnya, termasuk kerabat dekat, anak-anak beliau."

"Terbukti pada Gibran dan Bobby. Bahkan, Gibran, dilihat satu periode belum selesai, elektabilitasnya di Jateng sudah demikian tinggi," katanya.

Abdul Hakim lantas menyarankan Kaesang sebaiknya masuk ke dalam partai politik terlebih dahulu.

Dia menilai langkah tersebut bermanfaat untuk membentuk pemahaman politik Kaesang.

"Sah-sah saja (masuk partai politik), yang jadi problem ketika Mas Kaesang masuk ke eksekutif atau legislatif, ada oversuplai kekuasaan dari keluarga presiden. Banyak political power di sana," katanya.

"Kalau memegang kekuasaan di legislatif atau eksekutif saya kira itu problematik," kata Abdul Hakim. (Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler