Saran dari Anthony Reza Bagi yang Ingin Jadi Influencer

Sabtu, 22 Desember 2018 – 01:17 WIB
Anthony Reza (tengah). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Co-Founder Getcraft Anthony Reza Prasetya mengatakan, tidak semua orang yang memiliki follower maupun subscriber banyak bisa disebut influencer.

Menurut dia, para pemilik follower dan subscriber dalam jumlah banyak itu memang bisa menarik peminat atau penonton.

BACA JUGA: Polri Harapkan Pemudik Jangan Hanya Andalkan Tol

Akan tetapi, bukan berarti mereka memiliki pengaruh untuk menggerakkan orang lain.

“Karena tu, sebutan untuk buzzer itu sangat merendahkan nilai dari seorang influencer. Influencer itu diukur dari bagaimana dia mampu memengaruhi orang-orang di sekitarnya,” kata Anthony dalam acara Rebut 2024 yang digelar Asumsi di The Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

BACA JUGA: Kritik Terbaru Misbakhun ke KPK soal Kasus Century

Rebut 2024 adalah aksi untuk mengajak anak muda Indonesia melihat ke masa depan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi era disrupsi.

Tepatnya, ke tahun 2024 yang mana Indonesia telah dipimpin oleh generasi baru politisi dan diperkirakan telah naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income).

BACA JUGA: PP Ajak Masyarakat Berhenti Menjelekkan Pemerintah

Para pembicara yang hadir adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Anwar Sanusi, CPO Kitabisa Vikra Ijas, dan anggota Supervisory Board Youth of Indonesia Gustika Jusuf Hatta.

Di sisi lain, Getcraft adalah marketplace untuk jasa kreatif mulai dari videographer, photographer, hingga social media influencer.

Konten kreator berkumpul di Getcraft untuk dipertemukan dengan agensi atau industri yang membutuhkan jasa mereka.

“Biar konten tidak didominasi industri tertentu seperti agensi dan sejenisnya,” kata Anthony.

Saat ini, kata Anthony, sebanyak 5.000 konten kreator bergabung dalam Getcraft. Selama empat tahun terakhir sudah ada nilai sebesar Rp 100 miliar yang mampu diberikan kepada para konten kreator yang tergabung dalam platform ini.

Anthony mengakui, siapapun bisa menciptakan konten dengan sangat kreatif pada era disrupsi seperti saat ini.

Namun, tidak banyak yang bisa sukses hingga menjadi seorang influencer dan bisa hidup dengan kreativitasnya.

Salah satu penyebab kegagalan itu adalah belum jelas values apa yang ingin mereka bagikan.

“Temukan dulu passion-nya, apa yang menjadi kekuatan kamu. Kemudian perkuat dan pertajam. Belajar terus bagaimana melakukannya dengan baik. Baru setelah itu cari pasarnya. Setelah pasar terbentuk, dari situ baru bisa monetasi,” kata Anthony.

Dia menambahkan, Rebut 2024 harus dihadapi dengan kreativitas. Anthony mengatakan, semua orang sejatinya kreatif.

Menurut dia, masing-masing orang menemukan cara untuk memecahkan masalah dengan cara yang tidak biasa.

“Hal-hal yang kita pelajari akan terus berkembang. Tak usah takut dengan teknologi baru,” kata Anthony. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tito Tunjuk Dua Jenderal Pimpin Satgas Antimafia Bola


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler