jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyarankan Partai Demokrat (PD) segera melakukan kondolidasi internal.
Menurutnya, konsolidasi internal diperlukan untuk memperkuat soliditas dan kepemimpinan partai agar mampu mengelola pengaruh dan kepentingan dari berbagai kekuatan politik.
BACA JUGA: Siswi SMA Ditemukan Menangis di Kamar Hotel, Mengaku Baru Ditiduri Pria Lain, Pacarnya Ternyata
"Baik yang datang dari kader maupun dari luar kader," tegas Emrus, Jumat (5/2) malam.
Karena itu, ujar Emrus, perlu kompromi politik oleh semua faksi yang ada di internal Partai Demokrat, yang dilakukan dalam bentuk kesetaraan dan demokratis.
BACA JUGA: Soal Video Kasatnarkoba AKP David Dugem di Kelab Malam, Kombes Hadi: Perintah Kapolda Sangat Tegas
Sebab, ia menegaskan, politik itu merupakan seni berkompromi antarkekuatan politik.
"Tidak boleh terjadi ego faksi (merasa faksinya lebih utama dari faksi lain yang ada) dan faksi ego (membangun superpower dalam satu faksi tertentu) karena historical," katanya.
BACA JUGA: Reaksi Aktivis Milenial Indonesia Soal Isu Kudeta Demokrat, Menohok Banget
Direktur eksekutif EmrusCorner itu mengatakan kalau konsolidasi internal tidak dilakukan dengan sesegera mungkin, bisa terjadi arus input politik dari dalam dan luar partai makin deras yang membutuhkan energi yang tak sedikit dalam mengelolaanya menjadi output politik ke depan.
"Dan makin sulit membangun soliditas di internal partai dalam kurun waktu tertentu," ujarnya.
BACA JUGA: Keluarga Pelaku Pengeroyokan Pratu Miftahul Unjuk Rasa Minta Keadilan, Kapolres Bilang Begini
Ia menambahkan bahwa konsekuensi lanjutannya ialah tentu sebagai suatu hipotesis bisa saja sosok yang disebut-sebut akhir-akhir ini menjadi ketum partai boleh jadi kenyataan, tentu atas keinginan pemilik suara sebagai efek komunikasi politik "pantul cermin". (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy