Saran dari Ketum Gemabudhi untuk Kepemudaan di Indonesia

Rabu, 10 Maret 2021 – 19:52 WIB
DPP Gemabudhi bertemu dengan Menpora Zainudin Amali. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) Bambang Patijaya mengaku diperlukan komitmen besar agar para pemuda bisa bersatu. Dia menyampaikan hal tersebut saat menghadap Menpora Zainudin Amali di Jakarta, Selasa (9/3).

Sebagai salah satu organ di bawah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Gemabudhi juga menyoroti perkembangan organisasi kepemudaan nasional tersebut.

BACA JUGA: Menpora Amali Terima Ketum Gemabudhi, Bahas Isu Kepemudaan Terkini dan Munas

"Kami berharap, KNPI ya, semuanya bisa menyatu kembali. Karena memang diinginkan proses penyatuan ini dengan alami dan mayoritas aktivis mengarah ke sana," kata Bambang.

Dalam pandangannya, KNPI ini harusnya bisa mempersatukan komitmen para pemuda di Indonesia. Untuk itu, diperlukan frekuensi yang sama serta menahan ego masing-masing.

BACA JUGA: Satu Keluarga Menjalani Praktik Prostitusi, dalam Sehari Punya Target Pelanggan

"Kalau mengedepankan ego nggak akan selesai. Jadi mau pecah berapa saja, tetap kan jas yang dipakai itu, logonya begitu KNPI. Jadi, perlu penyamaan frekuensi agar bersatu, keikhlasan dan singkirkan ego," tutur pria yang juga Anggota DPR RI tersebut.

Bambang meyakinkan, bahwa perlu ada perubahan dalam regulasi. Ini sebagai bentuk penguatan komitmen untuk kepemudaan di Indonesia.

BACA JUGA: Cerita Butet Kartaredjasa saat Jokowi Tidak Berani Masuk ke Padepokannya

Undang-undang kepemudaan, menurut dia perlu diperbaiki agar status KNPI ini jelas posisinya bisa seperti KONI.

"Kalau olahraga, jelas induknya KONI kan, kalau di kepemudaan, bunyinya kan tidak dipertegas, malah disebut organisasi kepemudaan dapat membentuk forum komunikasi kepemudaan atau berhimpun dalam suatu wadah," ungkapnya.

Karena pasal banci itu, maka banyak organisasi perkumpulan dibuat, dan ini yang menurutnya menjadikan KNPI tidak bisa sentral perannya seperti KONI. (dkk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler