Saran Defiyan Cori, Pemerintah Sebaiknya Tidak Turunkan Harga BBM

Senin, 04 Mei 2020 – 15:20 WIB
Ilustrasi pengisisan BBM ke kendaraan. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom konstitusi Defiyan Cori menyarankan, agar pemerintah tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia meski harga crude oil mengalami penurunan.

Menurut Defiyan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika pemerintah ikut menurunkan harga BBM. Di antaranya, karena harga minyak yang masih terus berfluktuasi.

BACA JUGA: Harga BBM Belum Turun, Seperti ini Respons Pertamina

“Pemerintah sebaiknya status quo saja. Karena fluktuasi harga (minyak dunia) saat ini akan terus berlanjut,” kata Defiyan dalam sebuah acara diskusi, Senin (4/5).

Sebagai contoh, sebenarnya harga minyak dunia pun tidak terus pada posisi menurun. Data hari ini minyak Brent kembali naik pada posisi USD 23-26 per barel.

BACA JUGA: Harga BBM Tidak Turun, 4 Alasan Pemerintah

Sebagaimana diketahui, minyak Brent inilah yang menjadi acuan harga BBM di Indonesia.

Karena itu menurut Defiyan, pemerintah memang sebaiknya mempertimbangkan banyak faktor. Selain harga crude oil yang tidak bisa diprediksi dan masih fluktuatif, juga karena saat ini konsumsi BBM sebenarnya mengalami penurunan.

BACA JUGA: DPR Dukung Rencana Pertamina Mengebor 44 Sumur Baru di Blok Rokan

“Dan asumsi APBN kita juga akan berubah total,” kata dia.

Fluktuasi harga minyak dunia tersebut, diperkirakan akan terus berlanjut selama 1-2 bulan ke depan. Setelah itu akan terus menguat sekitar Juli 2020.

Ini terjadi, karena adanya pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19 di berbagai negara, termasuk Jepang dan Tiongkok.

“Jadi, memang perlu dilakukan komunikasi kepada masyarakat terkait informasi posisi strategis migas Indonesia saat ini supaya masyarakat mendapat informasi terkait kondisi harga BBM. Selain dipengaruhi harga minyak dunia, juga terpengaruh kondisi bisnis di tengah wabah COVID-19,” tandas Defiyan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler