jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Anna Maurina Singal mengingatkan warga agar tak melupakan sayuran dan buah usai menyantap hidangan Lebaran.
Sebab, hidangan Lebaran itu umumnya mengandung santan, dengan kandungan lemak yang tinggi.
BACA JUGA: Ini Menu Wajib Ayu Ting Ting saat Lebaran
Menurut dia, santan memiliki kandungan lemak, (termasuk) asam lemak jenuh.
"Intinya, jangan terlalu banyak ambil santannya. Mau makan lemak jenuh, siasati setelah itu dengan serat supaya bisa menurunkan absorbsi lemak yang kita makan. Pilih hidangan sayur yang tak mengandung santan di dalamnya," kata Anna Maurina Singal dalam bincang RSUI via daring, dikutip Jumat (14/5).
BACA JUGA: Menu Khas Lebaran: Nasu Palekko Bisa Membuat Telinga Merah tetapi Tak Bikin Jera
Tak hanya santan, hidangan Lebaran juga identik dengan rasa manis misalnya dari minuman soda ataupun kue-kue kering seperti nastar dan kue putri salju.
Anna menyarankan meningkatkan asupan serat usai menyantap hidangan ini.
BACA JUGA: Yuk Konsumsi Sayur Genjer, Dapatkan 4 Khasiat Ajaibnya
Misalnya, dari buah-buahan yang lagi-lagi mengandung serat, ditambah air minum yang cukup.
Asupan serat dan cairan cukup bisa membantu pencernaan bekerja secara baik dan mencegah terkena sembelit ataupun kembung, yang diderita sebagian orang usai merayakan Lebaran.
Menurut Anna, lemak yang sangat tinggi dalam makanan membutuhkan pencernaan lebih lama.
Konsumsi lemak tinggi membuat lambung bekerja lebih lama.
"Makanan mengandung lemak lebih lama dalam lambung, oleh sebab itu (makanan) yang ada lemaknya diturunkan (porsinya). Intake lemak jangan terlalu tinggi, intake sayuran dan asupan cairan yang cukup," kata Anna.
Untuk membantu tetap sehat saat dan setelah Lebaran, Anna memberikan tips.
Salah satu tipsnya ialah saat memasak rendang tidak memasukkan lemak daging, tetapi dagingnya saja atau opor ayam tanpa menyertakan kulitnya.
Kemudian, khusus untuk minuman manis, bisa menggantinya dengan buah yang mengandung air atau air putih.
"Menu menuman softdrink, minuman bergula diganti air putih, cairan manis bisa diganti buah yang banyak airnya, atur porsinya," tutur Anna.
Anna mengatakan boleh mengonsumsi berbagai hidangan Lebaran namun tetap mengatur porsinya.
Makanan seperti kue putri salju yang sebenarnya padat kalori bisa dimakan satu atau dua buah saja.
Cobalah melatih diri merasa puas dengan apa yang sudah ada dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat untuk hari ini dan masa mendatang.
Di sisi lain, usahakan tetap melakukan aktivitas fisik untuk menyeimbangkan asupan yang masuk dan keluar.
Dokter tim mitigasi COVID-19 PB IDI, Ulul Albab dalam kesempatan berbeda juga mengungkap hal serupa.
Menurut dia, aktivitas fisik termasuk olahraga tak harus dilakukan di luar ruangan, melainkan di rumah.
Selain itu, jaga imunitas untuk menurunkan risiko menjadi sakit. Misalnya, melalui istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
"Beristirahat cukup sekitar 8 jam per hari, konsumsi makanan bergizi seimbang yakni cukup karbohidrat, lemak, protein dan zat gizi lainnya. Kalau diet, jangan terlalu sekali," kata dia. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy