jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komaruddin menyarankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap membangun komunikasi dengan elite PDI Perjuangan.
Menurut Ujang, Ganjar merupakan pihak yang dizalimi karena tidak diundang pada acara konsolidasi PDIP Jateng di Semarang pada 22 Mei 2021 serta disebut kemajon (terlalu maju) dan keminter (sok pinter) oleh Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
BACA JUGA: Soal Isu Konflik dengan Mbak Puan, Ganjar Teringat 2013, Tidak Pernah Lupa
Namun, kata Ujang, mantan anggota DPR RI itu belum bisa berdiri sendiri sehingga perlu untuk tetap memperbaiki hubungan dengan para elite partainya.
"Serba salah dan serba bingung. Walaupun terzalimi mesti melakukan komunikasi yang baik kepada elite-elite PDIP. Melakukan komunikasi adalah jalan terbaik agar hubungan Ganjar dengan petinggi-petinggi PDIP membaik," kata Ujang kepada JPNN.com, Jumat (28/5).
Ujang juga melihat posisi Ganjar sangat rentan apabila memutuskan keluar PDI Perjuangan.
Sebab, belum jelas partai mana yang akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024.
"Kita tidak tahu elektabilitas Ganjar ke depan. Apakah masih tetap tinggi, stagnan, bahkan bisa saja turun," kata dia.
Ujang juga menilai baik Ganjar maupun elite PDI Perjuangan lainnya belum memiliki kans kuat untuk diusung sebagai capres di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Koalisi Pilpres 2024, M Qodari: PDIP - Gerindra Sudah Kawin Gantung
Sebab, sejauh ini belum terlihat elektabilitas sesungguhnya terhadap Ganjar maupun kader dari partai politik pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
"Jika elektabikitasnya sudah di atas 70 persen, baru akan terlihat skemanya," kata Ujang. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA JUGA: Peringatan dari BMKG soal Munculnya Sirkulasi Siklonik, Rakyat Indonesia Harus Waspada
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga