Saran Mahfuz Sidik kepada Pemerintah Menanggulangi Pandemi Covid-19, Semoga Diperhatikan

Minggu, 18 Juli 2021 – 14:56 WIB
Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik. Foto: dokumen jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik menyampaikan lima saran kepada pemerintah sebagai pertimbangan mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 dan tingginya kematian akibat virus itu di tanah air.

Saran pertama, Mahfuz Sidik meminta pemerintah melaksanakan percepatan vaksinasi. Terlebih target pemerintah secara nasional sebanyak 208.265.720 penduduk.

BACA JUGA: Lihat, Ini Gaya Arief Poyuono Ala Kru Pesawat di Masa Pandemi

Namun, data per 17 Juli 2021 baru 41.268.627 masyarakat yang memperoleh dosis pertama. Selanjutnya 16.217.855 yang baru disuntikkan dosis kedua vaksin Covid-19.

"Pelaksanaannya perlu diperluas di kantor kelurahan dan desa," ucap Mahfuz dalam keterangan persnya, Minggu (18/7).

BACA JUGA: Baidowi: Vaksin yang Terpakai Belum 50 Persen, Sisanya Menumpuk Entah di Mana

Saran selanjutnya, kata Mahfuz, pemerintah harus gencar membagikan masker dan vitamin gratis kepada masyarakat tidak mampu.

"Pemerintah bisa galang dana CSR (corporate service responsibility) untuk pembagian masker dan multivitamin gratis," kata alumnus Universitas Indonesia itu.

BACA JUGA: Bakal Ada Aksi Unjuk Rasa Bubarkan PPKM, Kombes Erdi Bereaksi Begini

Berikutnya, pemerintah bisa mengendalikan harga obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat agar tetap murah selama pandemi Covid-19. Sejauh ini dia melihat harga obat-obatan naik gila-gilaan.

Saran keempat, kata eks ketua Komisi I DPR itu, pemerintah bisa memperkuat layanan puskesmas. Misalnya, layanan puskesmas bisa menangani dan merawat pasien Covid-19.

Dari situ, kata dia, pasien terkonfirmasi kena virus Corona tidak perlu dirawat di rumah sakit yang menyebabkan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) penuh seperti saat ini.

"Saran kelima adalah manajemen kendali di pusat harus terintegrasi. Jangan banyak tangan, tetapi terkesan tidak terpadu," pungkas Mahfuz. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler