Saran Menhub Budi Karya Sumadi untuk Tingkatkan Penumpang LRT Sumsel

Minggu, 19 Februari 2023 – 20:35 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau LRT Sumsel dan Angkot Feeder di Palembang, Sumsel, Minggu (19/2). Foto: Dokumentasi Humas Kemenhub

jpnn.com, PALEMBANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya meningkatkan jumlah penumpang (ridership) angkutan massal di kota Palembang, seperti Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (LRT Sumsel).

“LRT ini harus banyak angkutan feedernya," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau LRT Sumsel dan Angkot Feeder di Palembang, Sumsel, Minggu (19/2).

BACA JUGA: Kemenhub Anggarkan Rp 774 Miliar untuk Subsidi Angkutan Perintis, Ini Perinciannya

Menurut Menhub, sejauh ini kolaborasi antara Kemenhub dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyediakan angkutan feeder ini sudah cukup baik.

"Ke depan kami akan menggandeng pihak swasta,” ujarnya.

BACA JUGA: Kemenhub Siapkan Sarpras dan Rekayasa Lalin Demi Kelancaran F1Powerboot di Danau Toba

Menhub Budi Karya mengungkapkan salah satu perusahaan perbankan nasional telah menyatakan akan berpartisipasi untuk menyediakan layanan angkutan feeder LRT Sumsel, yakni Bank Mandiri.

"Melalui program CSR-nya, mereka akan memberikan angkutan feeder, tetapi bentuknya unik seperti angkutan feeder Jeepney yang ada di kota Manila, Filipina,” terangnya.

Lebih lanjut Menhub Budi Karya menginginkan angkutan feeder ini memiliki keunikan sehingga dapat menjadi ikon baru kota Palembang yang menarik perhatian masyarakat.

“Palembang sudah terkenal dengan makananya yang enak, dan sekarang kita harus membuat angkutan feeder yang unik agar dapat memberikan pengalaman (experience) yang berkesan bagi masyarakat di Palembang maupun pendatang,” kata Menhub Budi Karya.

Dia berharap dalam waktu 6 bulan ke depan, penambahan layanan angkutan feeder yang unik di kota Palembang sudah bisa diimplementasikan dan diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat di kota Palembang dan sekitarnya, untuk menggunakan angkutan massal.

Pemerintah berkomitmen untuk mengutamakan penggunaan Angkutan massal di kawasan perkotaan, seperti halnya di kota Palembang.

Untuk itu, pengembangan angkutan massal seperti LRT Sumsel yang merupakan LRT pertama yang ada di Indonesia, harus terus dilakukan.

Palembang menjadi salah satu kota percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan, karena memiliki layanan angkutan massal yang cukup lengkap mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung.

Sejak diluncurkan pada tahun 2018, perkembangan LRT Sumsel luar biasa.

Tahun 2019 penumpangnya mencapai 2,6 juta orang. Sempat menurun pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19 hanya 1,5 juta penumpang.

"Kemudian, pada tahun 2022 melonjak menjadi 3 juta lebih. Tahun 2023 ini kita harapkan naik signifikan menjadi 4 juta orang per tahun,” sebut Menhub Budi.

Saat ini, jumlah angkutan feeder LRT Sumsel (Angkot Feeder Musi Emas) yang telah beroperasi sebanyak 51 unit, yang tersebar di tujuh rute dan beroperasi mulai pagi hingga malam hari dari pukul 05.00 WIB – 19.16 WIB.

Angkutan feeder saat ini memilik tujuh rute perjalanan yakni koridor 1 (Talang Kelapa – Talang Buruk) dan koridor 2 (Asrama Haji – Sematang Borang) Koridor 3 (Asrama Haji – Talang Betutu), Koridor 4 (Stasiun Polrestabes – Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA – Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit – Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya). (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler