jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Satyo Purwanto tidak setuju dengan wacana Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menempatkan menteri muda di kabinet.
"Saya enggak begitu setuju dengan terminologi menteri muda. Tua, muda kalau yang mudanya tidak progresif, ideologinya bukan demokrasi yang substansial, ya, percuma juga," kata Satyo, Senin (15/7).
BACA JUGA: Pentolan PDIP: Investasi Era Jokowi Hingga Djarot Mudah, Zaman Anies Sulit
Menurut dia, seseorang yang ditunjuk sebagai menteri harus memiliki rekam jejak di dunia politik.
BACA JUGA: Airlangga: Golkar Akan Terus Mengawal Pak Jokowi
BACA JUGA: Jokowi Tak Ada Beban Lagi, Siapa yang Tidak Layak Pasti Kena Sikat
Dia menambahkan, menteri yang ditunjuk juga harus memiliki ideologi jelas.
"Kalau muda sekadar usia, tetapi ideologi mentah dan track record tidak jelas, buat apa?" ungkap dia.
BACA JUGA: Jokowi: Pangkas, Hajar, Bubarkan!
Sekjen Prodem itu menjelaskan, Indonesia telah menghabiskan biaya tidak sedikit untuk menyelenggarakan Pilpres 2019.
Oleh karena itu, Satyo berharap Jokowi tidak main-main menyusun kabinet mendatang.
"Apalagi hanya memenuhi hasrat untuk menteri muda. Tidak sekadar itu. Ada hal yang lebih berat daripada memenuhi hasrat seperti itu," pungkas dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen NasDem Yakini Jokowi Bertemu Prabowo Bukan untuk Bagi-bagi Jabatan
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan