jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida menyarankan DPP PDI Perjuangan menegur pimpinan PDI Perjuangan Jakarta Timur terkait surat edarannya untuk melakukan pengawasan terhadap khotbah-khotbah di masjid-masjid. Saran tersebut dikemukakan Laode Ida mengingat surat tersebut bisa berimplikasi negatif untuk pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Hal penting yang harus diingat terkait surat edaran tersebut, jangan sampai nanti Jokowi-JK akan dikesankan bakal menerapkan politik represif terhadap syiar agama umat Islam, sampai-sampai belum juga berkuasa sudah melakukan gerakan spionase terhadap kalangan pengkritik," kata Laode Ida, Sabtu (31/5).
BACA JUGA: Pernah Terseret Kasus Alquran, Priyo Bakal Jadi Beban
Laode Ida bisa memahami bahwa surat dimaksud sebagai gerakan pemantaun terhadap upaya black campaign terhadap Jokowi. "Namun harusnya sikap prejudise dihindari, apalagi Jokowi berpasangan dengan JK yang memiliki basis kuat di kalangan umat Islam," ujarnya.
Apalagi JK sekarang ini masih berstatus sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia yang secara simbolis kultural kekuatan masjid berada di pihak JK, ungkap senator asal Sulawesi Tenggara itu.
BACA JUGA: Masjid dan Pesantren Harus Steril dari Isu SARA
Ditegaskannya, masjid adalah pusat pembinaan kesadaran beragama, tidak boleh dibaurkan dengan urusan politik. "Kalau pun ada kritik atau pun kampanye hitam terhadap figur calon manapun termasuk Jokowi, maka sebenarnya tidak serta-merta rakyat atau jamaah masjid mempercayainya, karena masyarakat kita sudah mampu memilah-milah mana yang baik dan mana yang benar," ujar Ida.
Terakhir dikatakannya, siapa pun calon pejabat atau pejabat, sesungguhnya tidak boleh rentan dengan kritik, karena kita berada di alam masyarakat demokratis.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Politisi PKS: Jangan Sampai Parpol Jadi Penegak Hukum
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir Demokrat Lebih Suka Jadi Oposisi
Redaktur : Tim Redaksi