jpnn.com, JAKARTA - Guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang belum pernah mengajar boleh ikut mendaftar seleksi guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahun 2021.
Kebijakan pemerintah tersebut membuat gelisah para guru honorer K2 yang sudah lama mengabdi.
BACA JUGA: Pemberkasan NIP PPPK Dimulai Desember, Januari 2021 Terima SK
Mereka merasa pemerintah melupakan janji untuk menyelesaikan masalah honorer K2 hingga 2023.
"Rekrutmen satu juta guru PPPK bikin ramai karena guru swasta dan fresh graduate bisa ikut tes. Posisi kami terjepit ini," kata Dudi Abdullah, honorer K2 Kabupaten Garut kepada JPNN.com, Selasa (24/11).
BACA JUGA: Honorer K2 Takut Mengikuti Seleksi Terbuka Guru PPPK, Mengapa?
Dia menegaskan, seluruh guru honorer K2 keberatan bila diadu dengan fresh graduate.
Karena sudah pasti guru honorer K2 yang usianya tua kalah bersaing dengan muda-muda.
BACA JUGA: Tim Intelijen Gabungan Berhasil Menangkap Pak Sarpin, Tepuk Tangan dong!
Mestinya, kata Dudi, ada perlakuan khusus untuk honorer K2.
Sarjana fresh graduate bersaing dengan para honorer K2 yang usianya sudah jelang masa pensiun, jelas tidak fair.
"Yang usia 20-35 tahun ikut tes CPNS saja, jangan PPPK. Biar kami yang tua-tua ini punya peluang besar," ujarnya.
Dengan adanya program satu juta guru PPPK, lanjut Dudi, di satu sisi banyak yang diuntungkan seperti halnya guru-guru di swasta bisa ikut tes.
Namun, di sisi lain sisa guru honorer K2 meradang. Itu menjadi rentetan kekhawatiran para honorer K2.
"Tes PPPK tahun depan kemungkinan berbeda dengan yang pertama (Februari 2019). Ini bakal lebih sulit lagi. Walaupun sudah dibekali modul daring itu bukan meringankan beban," keluhnya.
Dia berharap ada kebijakan pemerintah yang pro-honorer K2 seperti pada rekrutmen PPPK tahap pertama di mana ada afirmasi.
Dudi mengaku optimistis bisa mengikuti tes dengan baik. Namun, dia ingat guru-guru honorer K2 yang di usia kritis (mendekati pensiun). Kalau bersaing dengan muda-muda, akan sulit. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad