Sarkozy Dibidik Kasus Sumbangan Kampanye Ilegal

Kamis, 05 Juli 2012 – 03:30 WIB
Mantan Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy dan istrinya, Carla Bruni. Foto : REUTERS

PARIS  - Turun dari kursi kepresidenan tak mambuat hidup Nicholas Sarkozy jadi lebih tenang. Justru kini suami Carla Bruni itu harus menghadapi persoalan serius terkait dana kampanye ilegal.

Kepolisian Prancis pun menunjukkan keseriusannya untuk mengungkap kasus sumbangan kampanye bagi Sarkozy saat Pemilihan Presiden 2007 silam. Bahkan kediaman dan kantor Sarkozy sampai digerebek polisi.

Diberitakan Guardian, Rabu (4/7) polisi tengah mendalami dugaan bahwa Sarkozi menerima biaya kampanye tak sah karena menerima amplop coklat berisi uang tunai dari pengusaha terkemuka pemilik L"Oreal, Liliane Bettencourt. Senin (2/7) lalu polisi menggeledah mansion yang disewa Carla Bruni di kawasan elit di sebelah barat Paris. Mansion itu ditinggali pasangan tersebut bersama bayi mereka serta anak laki-laki Bruni yang berumur 11 tahun.

Tak hanya itu, polisi juga menggeledah kantor firma hukum yang bermitra dengan Sarkozy. Selain itu kantor tempat Sarkozy saat ini bekerja juga turut digeledah.

Hanya saja Sarkozy dikabarkan tidak sedang berada di Prancis saat penggeledahan dilakukan. Menurut pengacara Sarkozy, Thierry Herzog, kliennya sedang liburan keluarga ke Quebec, Kanada.

Sebagai presiden, Sarkozy memiliki kekebalan hukum sehingga terlindungi dari penyelidikan. Namun ketentuan tentang kekebalan hukum itu habis masa berlakukan pada 16 juni lalu karena Sarkozy tak lagi menjadi presiden

Sementara hakim di Pengadilan Bordeaux, tengah mendalami apakah partai sayap kanan Sarkozy, UMP diuntungkan dengan amplop coklat berisi uang cash dari Bettencourt pada Pemilu 2007 lalu. Pemilu itu akhirnya memang mengantarkan Sarkozy ke kursi kepresidenan.

Selain itu, investigasi juga diarahkan untuk mendalami apakah Sarkozy saat kampanye memang telah menerima Euro 800 ribu sebagai sumbangan ilegal, serta apakah transfer dari Bank di Swiss telah diserahkan ke bendahara kampanye atau jutsrtu malah digunakan oleh Sarkozy sendiri.

Februari lalu, mantan  Menteri Keuangan Prancis yang juga politisi Partai UMP,  Eric Woerth, telah masuk dalam investigasi terkait sumbangan dari Bettencourt. Namun Eric membantah tudingan itu.

Pengacara Sarkozy, Thierry Herzog, mengatakan, penggerebekan itu tidak banyak berarti. Herzog juga telah memasok informasi ke penyelidik guna menghiangkan prasangka tentang pertemuan rahasia antara Sarkozy dengan Bettencourt. "Penggeledahan-penggeledahan ini sia-sia," ucapnya.

Sarkozy yang kini berusia 57 tahun, menjadi warga biasa sejak kekalahannya dari Francois Hollande di Pilpres yang digelar Mei lalu. Posisi sebagai warga biasa bakal menempatkan Sarkozy sebagai bidikan penegak hukum terkait kasus-kasus yang selama ini nyaris tak tersentuh.

Di luar penyelidikan kasus dana kampanye ilegal, Sarkozy juga bisa dibidik dalam kasus lainnya. Kasusnya menyangkut upaya memata-matai nara sumber bagi wartawan Le Monde yang selama ini mengungkap skandal tentang Bettencourt. Seorang kepala keamanan di Istana kepresidenan Prancis dan kawan Sarkozy telah ditempatkan di bawah penyelidikan skandal mata-mata untuk kepentingan politik itu. Namun Sarkozy membantah tudingan itu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembajak Tewas Dihajar Penumpang Pesawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler