Sate Ayam Bakal Makin Akrab di Lidah Warga Swiss

Senin, 01 Mei 2017 – 19:29 WIB
Rio Vamory saat memanggang sate di atas gerobak di jalanan Zurich, Swiss. Foto: YouTube/Krisna Diantha

jpnn.com, ZURICH - Rio Vamory sebenarnya sudah cukup enak menjadi bankir di bank ternama di Swiss. Namun, pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat itu memilih banting setir menjadi pedagang kaki lima di jalanan Zurich.

Mulai awal Mei ini, Rio berdagang sate ayam khas Indonesia di kota yang menjadi pusat keuangan dan perbankan itu. Pria 34 tahun itu sengaja menjual sate yang benar-benar khas dan bercita rasa Indonesia.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Kembarannya di Hong Kong Promosikan Pariwisata Indonesia

Kabar Rio berjualan sate memang sedang viral. Ada warganet bernama Krisna Diantha yang membuat profil tentang Rio dan mengunggahnya ke YouTube. Judul videonya adalah Sate Ayam Made In Zurich : Bankir Banting Stir Jadi Tukang Sate.

Rio mengatakan, keputusannya menjadi penjual sate di Swiss bukannya karena nekat. “Sudah lama kepikiran,” katanya.

BACA JUGA: Festival Pesona Batu Pinagut Bakal Diwarnai Pemecahan Rekor

Dan Rio memang punya bekal ilmu soal menjual makanan. Kebetulan saat menimba ilmu di bangku kuliah, Rio pernah membuat tesis tentang food truck.

BACA JUGA: Kemenpar Sosialisasi Kebijakan ke Jurnalis Joglosemar

Karenanya Rio menegaskan, upayanya itu sudah melalui proses yang lama dan pertimbangan matang. ”Saya optimistis,” ujarnya.

Jadi bankir sebenarnya memang membuat Rio memiliki uang banyak. Namun, dia tetap merasa kurang sreg. “Isi dompet iya, tapi nggak isi jiwa,” tuturnya.

Rio memang tak langsung berjualan sate dengan gerobak. Dia terlebih dulu melakukan uji coba di kalangan terbatas.

Karenanya dia melakukan eksperimen. Bukan hanya untuk mengetahui rasa satenya, tetapi juga jumlah yang bisa ditampung di pemanggang.

Hasilnya pun mengejutkan. “Superb (sangat bermutu tinggi, red),” ujar seorang perempuan bule tentang sate buatan Rio. “Very very good,” kata perempuan berjawah oriental sambil memegang tusuk sate.

Sedangkan Krisna yang membuat video itu menyebut sate buatan Rio cukup istimewa. Bukan hanya karena satenya dijual dengan gerobak agar seperti di Indonesia, tapi dagingnya pun empuk.

“Ada potongan lemak yang membuat sate ayam tetap empuk dan tidak cepat kering,” ujar Krisna dalam narasinya di YouTube.

Pada bagian akhir video itu Krisna juga memasukkan gambar ketika Rio berjoget bersama seorang penari Bali. Di belakangnya tampak warga negara asing menyaksikan Rio menari.

Kiprah Rio dengan sate ayamnya di Swiss ternyata memikat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Mantan direktur utama PT Telkom itu memuji anak muda yang punya semangat entrepreneur bidang kuliner yang menjadi salah satu bagian industri pariwisata.

"Dan, masakan yang dijual adalah sate! Satu dari lima ikon kuliner nusantara yang sedang dipromosikan kemenpar di seluruh dunia," kata Menteri Arief Yahya.

Menteri asal Banyuwangi itu memang mendorong kekayaan kuliner nusantara sebagai kekuatan pariwisata. Kemenpar bahkan sudah menetapkan lima kuliner yang menjadi bagian dari Wonderful Indonesia, yakni adalah soto, sate, nasi goreng, gado-gado dan rendang.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manuver Tim Jupiter Pukau Penonton di Alun-alun Utara Jogjakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler