Satgas Antimafia Bola Didesak Usut Dugaan Politik Uang dalam Pertemuan PSSI

Jumat, 25 Januari 2019 – 01:56 WIB
Ilustrasi Mafia Bola. Ilustrasi: Kokoh Praba/JPC/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak Satgas Antimafia Bola tidak hanya mengusut kasus lama di sepak bola tanah air.

Menurut Neta, Satgas Antimafia Bola juga harus mengusut kasus baru. Salah satunya dugaan politik uang dalam pertemuan para anggota dengan Komite Eksekutif PSSI di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (17/1).

BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Cecar Joko Driyono Soal Pencairan Uang

“Ini kasus faktual. Bahkan kasus baru ini lebih mudah untuk ditemukan alat buktinya,” ujar Neta, Kamis (24/1/2019).

Dugaan adanya politik uang itu terungkap dalam program Mata Najwa yang ditayangkan pada Rabu (23/1).

BACA JUGA: Plt Ketum PSSI Joko Driyono Digarap Satgas Antimafia Bola

Dalam acara itu, anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa mengakui adanya pertemuan di Hotel Kuningan itu.

Menurut testimoni salah satu peserta pertemuan yang nama dan suaranya disamarkan, ada sodoran berupa draf mosi tidak percaya untuk menjatuhkan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Boyong Vigit Waluyo dari Lapas Sidoarjo

Setelah menandatangani draf, setiap peserta disodori uang sebesar SGD 1.000 plus uang tiket pesawat senilai Rp 4 juta yang sudah dibagikan terlebih dahulu.

Neta menilai uang yang dibagikan untuk menggalang mosi tidak percaya itu termasuk money politics.

Bahkan, sambung Neta, hal ity bisa digolongkan sebagai bagian mafia sepak bola yang kini sedang gencar diusut Satgas Antimafia Bola.

"Sudah menjadi kewajiban satgas untuk mengusutnya,” kata Neta.

Menurut dia, pengusutan bisa dilakukan dengan cara menggali data dan identitas orang yang memberikan testimoni dalam acara tersebut.

“Syaratnya, orang tersebut harus mendapat jaminan perlindungan. Satgas bisa menggandeng LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban). Dari sini, satgas akan mendapatkan data valid untuk melakukan pengusutan lebih lanjut,” kata Neta.

Neta menambahkan, pengurus yang terkontaminasi pengaturan skor tidak layak mencalonkan diri untuk memimpin PSSI, terutama yang pernah diperiksa Satgas Antimafia Bola.

“Mereka yang pernah diperiksa itu sudah potential suspect. Bagaimana kalau terpilih menjadi pengurus PSSI kemudian menjadi tersangka? Tentu semua akan repot,” kata Neta. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Johar Lin Eng Tampak Lesu, Tangan Diborgol


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler