Satgas Covid-19 Tambah Kapasitas Sukarelawan hingga 1.000 Orang

Selasa, 12 Oktober 2021 – 18:24 WIB
Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyelenggarakan kegiatan di Pangeran Beach Hotel, Kota Padang, Sumatra Barat, demi menambah kapasitas sukarelawan yang bisa menanggulangi pandemi di Tanah Minang. Foto: dokumentasi Satgas Covid-19

jpnn.com, PADANG - Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 menyelenggarakan kegiatan di Pangeran Beach Hotel, Kota Padang, Sumatera Barat, demi menambah kapasitas sukarelawan yang bisa menanggulangi pandemi di Tanah Minang.

Kegiatan Satgas Covid-19 yang berlangsung dari 10-16 Oktober 2021 itu dibuka oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Eman Rahman.

BACA JUGA: Bara JP Apresiasi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19

Ketua Sub-Bidang Logistik Yono Reksoprodjo, Analis Kebijakan Ahli Muda Deputi Pencegahan BNPB Hadi Sutrisno, Kalak BPBD Kota Padang Barlius, Kalak Kota Pariaman Azman turut hadir membuka kegiatan tersebut.

Menurut Yono, kegiatan dimulai dari pelatihan supervisi lokal yang dilanjutkan dengan praktik mengajar fasilitator.

BACA JUGA: Prabowo Bisa Menang Pilpres 2024 Jika Gerindra-PDIP Berkoalisi, Ini Sosok Cawapresnya

Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan sesi pelatihan sukarelawan yang dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya.

"Jadi, total peserta program pelatihan sukarelawan berjumlah 1.000 orang dengan 200 sukarelawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya,” kata Yono melalui keterangan persnya, Selasa (12/10).

BACA JUGA: Ada Info Begini dari KPK soal Tersangka Suap Azis Syamsuddin

1.000 sukarelawan yang mengikuti kegiatan itu diketahui perwakilan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan, dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di sekitar Provinsi Sumbar.

Nantinya, sukarelawan akan memperoleh lima materi pelatihan dalam kegiatan tersebut yaitu pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M.

Selain itu, sukarelawan bakal memperoleh materi tentang Gerakan 3T yaitu Tracing, Treatment, Testing.

Selanjutnya, ada juga materi tentang kesukarelawanan, teknik berkomunikasi efektif, hingga penggunaan instrumen monitoring sukarelawan yaitu BLC (Bersatu Lawan Covid-19).

Yono berpesan kepada para sukarelawan agar mengikuti pelatihan dengan baik serta menularkan ilmu kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan masing-masing.

Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Deputi Pencegahan BNPB Hadi Sutrisno menyebut penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19 perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix.

"Seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini, yaitu kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media massa, dan seluruh lapisan masyarakat,” tutur dia.

Selaras dengan hal yang disampaikan oleh Hadi, Eman menyebut keterlibatan dan sinergi semua pihak memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi.

Dirinya berharap sukarelawan bisa membantu masyarakat dengan memberikan sosialisasi, edukasi, dan melakukan pengembangan penanganan dan pencegahan berdasarkan kontekstual Sumbar.

"Jika hal tersebut bisa terealisasikan, bisa diyakini bahwa tingkat paparan Covid-19 di masyarakat akan menurun secara signifikan," tutur Eman. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler