Satgas Covid-19 Tingkatkan Kapasitas 1.000 Sukarelawan Samarinda

Rabu, 22 September 2021 – 18:15 WIB
Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melalui Bidang Koordinasi Sukarelawan menggelar rangkaian kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1.000 Sukarelawan COVID-19 Wilayah Samarinda di Hotel Mercure Samarinda pada 11 hingga 17 September 2021.

Kegiatan ini dibuka dan dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Ketua BKR Satgas COVID-19 Andre Rahadian, Ketua Tim Koordinasi Destana Direktorat Kesiapsiagaan Firza Ghozalba, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Perwakilan FORKOPIMDA Kalimantan Timur lainnya.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: WNA & WNI yang Vaksin di Luar Negeri Bisa Terintegrasi PeduliLindungi, Caranya?

“Kegiatan ini dimulai dari Pelatihan Supervisi Lokal, Praktik Mengajar Fasilitator, dan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas Relawan COVID-19 selama lima hari," kata Andre Rahadian.

"Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan sesi pelatihan yang dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya. Jadi total peserta program pelatihan sukarelawan berjumlah 1.000 orang dengan 200 sukarelawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ingin Bawa Anak ke Mal? Orang Tua Dengar Dulu Saran Satgas Covid-19

Seribu sukarelawan peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan sukarelawan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan, dan organisasi  kemasyarakatan mitra kebencanaan di Provinsi Kalimantan Timur.

Seluruh sukarelawan akan mendapatkan lima materi pelatihan yang terdiri dari Pencegahan, Penyebaran dan Kebijakan 3M, Gerakan 3T (tracing, treatment, testing), Sukarelawan, dan Kerelawanan, Teknik Berkomunikasi Efektif, dan Penggunaan Instrumen Monitoring Relawan.

BACA JUGA: Arahan Penting dari Kepala Satgas Covid-19: Jangan Abai

Andre berpesan kepada para sukarelawan agar mengikuti pelatihan ini dengan baik agar dapat mengaplikasikan seluruh materi yang didapatkan kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan tinggal masing-masing.

Dia berharap pelatihan ini membentuk 1.000 sukarelawan yang mampu menjadi agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan COVID-19 di Wilayah Samarinda.

“Antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk COVID-19, perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix. Maka dari itu, seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini, yaitu sinergi pentahelix sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat,” tutur Firza Ghozalba.

Selaras dengan hal yang disampaikan oleh Firza Ghozalba, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyampaikan keterlibatan dan sinergi semua pihak memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi COVID-19.

"Saya berharap para sukarelawan dapat turun tangan membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan melakukan pengembangan penanganan dan pencegahan berdasarkan kontekstual Kalimantan Timur. Jika hal tersebut bisa terealisasikan, maka saya yakin bahwa tingkat paparan COVID-19 di tengah masyarakat akan menurun secara signifikan," ujarnya.

"Saya harap setelah mengikuti kegiatan ini para sukarelawan makin yakin untuk menjadi garda terdepan dengan turun di tiap titik lapisan masyarakat dengan memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M dan vaksinasi,"pungkas Hadi Mulyadi. (*/adk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler