jpnn.com, PALU - Satuan Tugas Madago Raya gabungan TNI dan Polri sempat terlibat kontak tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Dusun Manggalapi, Desa Sri Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso membenarkan adanya kontak tembak MIT dengan Tim Satgas Madago Raya, namun kelompok tersebut melarikan diri.
BACA JUGA: Kapolri Tegaskan Satgas Madago Raya Gabungan TNI dan Polri Terus Memburu MITÂ
Kontak tembak itu terjadi saat Satgas Madago Raya menemukan sebuah gubuk yang diduga sebagai tempat persembunyian MIT, Sabtu (26/6).
Dalam gubuk tersebut ditemukan sejumlah logistik seperti pakaian, alat komunikasi,dan beberapa senapan angin beserta pelurunya.
BACA JUGA: Satgas Madago Raya Terus Buru 9 DPO MIT Pimpinan Ali Kalora dan Qatar
"Yang saya catat itu didapat kurang lebih 83 item. Waktu penyergapan mereka lari. Kami melakukan penembakan dan pengejaran tetapi mereka meloloskan diri," katanya, Senin (28/6).
Kini, pengejaran terhadap sisa kelompok yang dipimpin Ali Kalora tersebut terus dilakukan.
BACA JUGA: Densus 88 Ciduk Teroris JAD yang Pernah Latihan Bela Diri di Gunung Galunggung
Satgas Madago Raya juga menambah personel pasukan untuk memantau kelompok teroris tersebut.
"Sampai sekarang kami melaksanakan pengejaran di semua titik, dan juga termasuk penambahan personel dibantu teman teman dari Korem," katanya.
Irjen Abdul Rakhman Baso mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak pernah membantu kelompok tersebut. Sebab, dari beberapa logistik yang ditemukan, ditengarai berasal dari simpatisan kelompok itu.
"Yang paling penting jangan simpati kepada teroris yang melakukan teror kejahatan kepada masyarakat," imbau jenderal bintang dua Polri itu.
Hingga kini,keberadaan Ali Kalora belum diketahui. Dari data pihak Kepolisian, sisa kelompok tersebut berjumlah sembilan orang.
"Penegakan hukum ini ada soft dan hard, soft-nya mengimbau kepada mereka untuk turun dan menyerahkan diri dengan baik-baik. Kalau hard-nya, ketemu akan (dilakukan) penindakan tegas terukur," jelas Irjen Abdul Rakhman Baso. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy