Satgas Minta Kepala Daerah Antisipasi Lonjakan Kasus saat Nataru

Rabu, 10 November 2021 – 12:16 WIB
Prof Wiku Adisasmito. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta kepada seluruh kepala daerah untuk mengantisipasi lonjakan kasus saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Satgas mengimbau kepala daerah untuk terus menganalisis data dan mengambil keputusan.

BACA JUGA: Pelajar SMK Mesum di Bangunan Kosong

"Apabila para bupati atau wali kota dapat memantau dan menganalisis data di wilayahnya masing-masing, maka sedikit saja ada tren peningkatan dapat terdeteksi dan terantisipasi dengan lebih cepat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito di BNPB, Jakarta, Selasa (9/11).

Wiku menerangkan kepala daerah bisa menggunakan analisis 7-day moving average yang bersumber dari data Kementerian Kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan Covid-19.

BACA JUGA: Pelaku Penembakan 3 Satpam PT PKM Menyerahkan Diri

Menurut dia, analisis itu dapat digunakan memantau perkembangan kasus dan melihat pola perkembangan kasus kedepan. Kepala daerah dapat menggunakan analisis dengan cara membandingkan rata-rata kasus harian selama 7 hari dengan rata-rata kasus harian selama 7 hari sebelumnya.

"Apabila kabupaten atau kota menunjukkan peningkatan maka hal ini perlu diantisipasi terlebih kita akan segera memasuki periode libur Nataru," kata Wiku.

Wiku juga memaparkan analisis minggu ini yang mengungkap beberapa kabupaten/kota mengalami tren kenaikan yang semuanya berasal dari Pulau Jawa. Yaitu Banten terdapat 2 dari 8 kabupaten/kota atau 25 persen, yakni Lebak, dan Kota Tangerang.

Di DKI Jakarta, terdapat 3 dari 6 kabupaten/kota atau 50 persen, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Sedangkan, Jawa Barat terdapat 7 dari 27 kabupaten kota atau 26 persen, yaitu Sukabumi, Cirebon, Sumedang, Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok.

Di DI Yogyakarta terdapat 2 dari 5 kabupaten kota atau 40 persen, yaitu Kulonprogo dan Bantul.

Sementara, di Jawa Tengah terdapat 10 dari 35 kabupaten/kota atau 28,6 persen, yaitu Banjarnegara, Boyolali, Grobogan, Temanggung, Tegal, Wonosobo, Karanganyar, Blora, Kendal, dan Kota Surakarta.

Lalu, di Jawa Timur terdapat 8 dari 38 kabupaten/kota atau 21,05 persen, yaitu Pacitan, Banyuwangi, Madiun Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto Ngawi, dan Pamekasan.

Dari persebaran tersebut, lanjut dia, terlihat bahwa penyumbang terbesar kabupaten/kota yang meningkat berasal dari Jawa Tengah, yaitu memiliki 10 kabupaten/kota yang mengalami tren kenaikan kasus. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler