Satgas MTF TNI Kontingen Garuda Gelar Pekan Psikologi Keangkatanlautan di Lebanon

Kamis, 04 Januari 2024 – 13:07 WIB
Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh bersama personel MTF saat mengikuti pekan psikologi keangkatanlautan selama dua hari mulai, 1-2 Januari 2024 di Laut Mediterania dan Port of Beirut, Lebanon. Foto: Dispena;

jpnn.com, LEBANON - Menjelang akhir misi perdamaian dunia, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL kembali menggelar pekan psikologi keangkatanlautan yang terangkum dalam dua tahap, harbour phase dan sea phase.

Kedua tahap tersebut berlangsung selama dua hari mulai tanggal 1-2 Januari 2024 di Laut Mediterania dan Port of Beirut, Lebanon.

BACA JUGA: Personel Satgas MTF di Lebanon Peringati Hari Korps Hukum TNI AL

Bertugas di kapal perang, identik dengan kondisi Isolated, Confined, Extreme (ICE) terlebih beroperasi di bawah bendera PBB yang berkarakter multinasional, menerapkan standar tinggi, jauh dari tanah air.

Selain itu, tempo operasi lama serta tantangan medan tugas yang kompleks dan dinamis. Hal ini membutuhkan berbagai inovasi dalam pembinaan personel.

BACA JUGA: Tim Gabungan TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ratusan Botol Miras Noncukai di Perbatasan RI-Malaysia

Salah satunya melalui pekan psikologi keangkatanlautan secara berkala seperti yang dilaksanakan Perwira Psikologi Satgas Kapten Laut (KH) Dhimas Rezananta, S.Psi atas prakarsa Dansatgas.

Kegiatan ini didesain untuk memberikan reinforcement psikologis mengatasi Fatigue Seafarer, manajemen stres dan menangani kondisi ICE.

BACA JUGA: Gandeng LazisNU-TNI AL, Danone Indonesia Kirim Bantuan Puluhan Ribu Botol AQUA ke Palestina

Dengan demikian,  setiap prajurit senantiasa memiliki morel dan kesiapsiagaan tinggi dalam menuntaskan misi yang diemban.

Adapun materi pokok harbor phase meliputi soft skill berupa manajemen stres dan komunikasi yang diperlukan dalam deteksi dan penanganan stres yang mungkin timbul setelah setahun bertugas.

Kemudian menjaga morel, meningkatkan kemampuan komunikasi efektif serta memperkuat soliditas tim.

Kegiatan diawali dengan materi psikoedukasi dan afirmasi positif di dalam kapal. Selanjutnya, field psychology melalui mini outbond yang sekaligus menjadi media refreshing.

Pada tahap sea phase, dilaksanakan pemberian materi lanjutan di beberapa kompartemen kapal dilanjutkan field psychology yang dikemas dalam permainan gambar dan komuni kata, serta menyusun profil bentuk diorama menggunakan peralatan di kapal perang.

Hal ini dinilai mampu mempertajam kolaborasi, daya ingat, logika verbal, dan pengambilan keputusan.

Setiap prajurit dilatih agar mampu melihat setiap masalah dalam penugasan, memahaminya dengan baik dan mengomunikasikannya secara efektif untuk dapat mengatasi masalah tersebut.

Manisfestasi perilaku yang dihasilkan berupa ketahanan kerja, kerja sama dan komunikasi yang baik sekalipun dibawah tekanan, serta stabilitas emosi.

“Pekan psikologi keangkatanlautan kali ini didesain untuk menyiapkan prajurit menjelang end mission dan lintas laut kembali ke tanah air,” ujar Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), Kamis (4/1/2024).

Menurut Letkol Jhon David, keberhasilan metode ini selain berkontribusi dalam menjaga morel dan kesiapan prajurit untuk menjawab tantangan tugas, juga akan menjadi sumbangsih TNI Angkatan Laut bagi pengembangan ilmu pengetahuan bidang psikologi.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit TNI AL untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan terutama prajurit yang tengah berada dalam misi perdamaian serta menjaga nama baik TNI AL, bangsa dan negara di dunia internasional.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler