Satgassus Ferdy Sambo Tak Ada Lagi, Duit Judi Harus Diinvestigasi

Selasa, 20 September 2022 – 23:18 WIB
Ilustrasi - Timsus Polri mengusut duit judi online yang diduga akan dipakai untuk membiayai capres tertentu di Pilpres 2024 dan mengantar Ferdy Sambo menjadi Kapolri. Foto: ANTARA/Shutterstock

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati kebijakan publik Achmad Nur Hidayat menilai dugaan tentang adanya duit judi daring sebesar Rp 155 triliun untuk membiayai calon presiden di Pilpres 2024 dan menjadikan Ferdy Sambo sebagai Kapolri tak bisa dibiarkan.

Menurut dia, Tim Khusus (Timsus) Polri harus mengusut temuan luar biasa itu.

BACA JUGA: Pengemudi Ojol Berbaring di Halaman Balai Kota, Saat Didekati, Ternyata Mulutnya Berbusa

“Temuan ini perlu didalami dan diinvestigasi oleh timsus yang sudah dibentuk oleh kepolisian,” ujar Hidayat, Selasa (20/9).

Pernyataan pendiri Narasi Institute itu didasarkan pada temuan Pusat Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) tentang transaksi sebesar Rp 155 triliun yang terkait judi online.

BACA JUGA: Berkas Perkara Lengkap, Istri Terpidana Mati Pembunuhan Ibu & Anak Ini Segera Diadili

Indonesia Police Watch (IPW) menduga duit judi online itu juga akan dipakai untuk membiayai capres tertentu di Pilpres 2024 dan mengantar Ferdy Sambo menjadi Kapolri.

Ketua Presidium IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut eks ketua Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri yang kini menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana itu juga terkait dengan ‘Konsorsium 303’ atau sindikat judi di bawah komando bandar gambling berinisial RBT.

BACA JUGA: Bos Judi Online Asal Medan Masih Buron, 7 Gedung Miliknya Disita Polisi

Bandar judi itu pula yang diduga menyediakan private jet atau jet pribadi bagi Brigjen Hendra Kurniawan untuk mendatangi keluarga almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi.

Oleh karena itu, Hidayat mendesak Polri mengusut temuan itu. “Masih banyak temuan temuan penting yang sampai saat ini belum diungkap yaitu perihal Satgassus dan bagaimana auditnya setelah dibubarkan,” ucapnya.(cr3/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler