Satpol PP Pusing, Banyak Warga Cuek tak Mau Memakai Masker

Kamis, 28 Januari 2021 – 19:53 WIB
Waspada virus Corona dengan tetap pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 75 persen pelanggaran protokol kesehatan (prokes) selama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Surabaya didominasi warga yang tidak memakai masker.

"Sekitar 15-20 persen ada di kerumunan dan sisanya terkait interaksi," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto baru-baru ini.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Putra Serang Balik Sandiaga Uno, PPPK Minim, Pemda Setengah Hati? Desas-Desus soal Vaksin Sinovac

Sementara terkait kafe dan restoran, pelanggaran yang ditemukan adalah terkait dine in atau makan di tempat sekitar 25 persen.

Bahkan menurut Eddy, ada tempat-tempat yang memperbolehkan pengunjung datang dan makan di tempat, lebih dari 50 persen.

BACA JUGA: 3 Tips Mencegah Jerawat Bersemi Akibat Menggunakan Masker Setiap Hari

"Kalau kami temukan di lapangan, kami tindak," tegasnya.

Eddy menilai bahwa terkait dengan pemakaian masker, masyarakat masih terlihat abai dan cuek. Utamanya ketika mereka berada di kampung-kampung dan fasilitas publik.

BACA JUGA: Mata Kering Akibat Gunakan Masker? Begini Tips Mengatasinya!

Sedangkan di pusat perbelanjaan atau mal, masyarakat relatif lebih disiplin memakai masker.

"Cuma yang di restoran ini kita juga edukasi agar buka masker saat makan, selesai makan tolong dipakai lagi maskernya. Itu yang sering kita ingatkan kepada mereka. Ketika selesai makan, mereka ngobrol ini tidak pakai masker. Nah ini yang kita ketati juga," katanya.

Untuk itu, di sisa penerapan PPKM tahap pertama ini, Pemkot Surabaya melalui Satpol PP akan lebih tegas kepada setiap pengunjung kafe dan restoran yang terlihat melepas masker ketika nongkrong maupun selesai makan.

"Kemarin masih kami tolerir. Sekarang ini di kafe atau restoran setelah selesai makan, mereka wajib pakai masker, kalau tidak ya akan kami akan lakukan penindakan, apa pun alasannya," ujarnya.

Tak hanya itu, penindakan juga diberikan kepada warga yang tidak menjaga jarak atau mengadakan kerumunan. Sebab banyak masyarakat yang masih berada di kerumunan dan tidak menjaga jarak saat beraktivitas.

"Mereka menganggap pakai masker itu selesai, tapi mereka tidak menjaga kerumunan, masih berdekatan, jaraknya kurang dari satu meter. Itu yang juga kita tindak," katanya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler