Satu Apel Sehari Mencegah Stroke

Kamis, 30 Oktober 2014 – 13:11 WIB

jpnn.com - MENGANDUNG antioksidan tinggi, apel memiliki khasiat mencegah seseorang terkena stroke. Untuk itulah, tim dari Surabaya Neuroscience Institute (SNei) membagikan buah tersebut dalam peringatan World Stroke Day kemarin pagi (29/10).

Bertempat di sekitar Jalan Polisi Istimewa, para dokter bersama tim membagikan 2.000 apel dan buku saku berisi seluk-beluk penyakit yang terjadi ketika pasokan darah ke otak tiba-tiba terganggu itu. Dalam kampanye yang memiliki misi memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang stroke tersebut, hadir mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi, Pemimpin Redaksi Jawa Pos Nur Wahid, anggota DPRD Surabaya Anugerah Ariyadi, anggota Himpunan Pengusaha Muda Jawa Timur (Jatim) Felix Susanto.

Juga ada komunitas Cak dan Ning Surabaya, serta dokter-dokter pendidikan dokter spesialis (PPDS) bedah saraf. ''Sebenarnya, banyak buah dan makanan yang kaya antioksidan, tapi apel termasuk yang paling praktis dalam mendapatkannya,'' ucap Prof Abdul Hafid Bajamal SpBS, founder SNei Surabaya.

Dalam satu apel seberat 100 gram, terkandung 58 kalori, 14,9 gram hidrat arang, 0,4 gram lemak, 0,3 protein, 6 mg kalsium, 10 mg fosfor, 0,3 mg zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan 84 persen air. Dengan mengonsumsi satu apel setiap hari, paling tidak bisa mengurangi risiko terkena stroke. Kampanye pencegahan stroke itu dilakukan mengingat angka kejadian stroke penyumbatan maupun pendarahan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut Prof Abdul Hafid, dahulu stroke dikenal sebagai penyakit orang kaya. Sebab, hanya orang dari kalangan menengah ke atas yang banyak terserang stroke. Namun, kondisinya kini tidak begitu lagi. Di rumah sakit pemerintah, tidak sulit mencari orang-orang yang terjangkit stroke dari golongan ekonomi menengah ke bawah. ''Polanya berubah karena makanan-makanan yang dijual di pasaran sekarang banyak mengandung garam. Hal tersebut mengakibatkan hipertensi yang memicu terjadinya stroke penyumbatan,'' paparnya dalam acara yang dihelat SNei bekerja sama dengan 16 rumah sakit negeri dan swasta di Surabaya tersebut.

Spesialis bedah saraf lainnya, dr Achmad Fahmi SpBS, menambahkan, kasus stroke selain dicegah sejatinya bisa dideteksi dini melalui MRI (magnetic resonance imaging). Hanya, memang harga pemeriksaan itu tidak bisa dijangkau semua kalangan masyarakat. Namun, harga tersebut terasa murah jika dibandingkan dengan saat stroke sudah menyerang. Perawatan kuratif mencapai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah.

Kalau telanjur terserang stroke, Fahmi menyarankan tidak perlu berobat ke luar negeri. Di metropolis ini sudah banyak tenaga ahli medis yang ditunjang dengan fasilitas memadai. (ina/c6/ayi)

BACA JUGA: Solusi Sederhana Atasi Bau Mulut

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stroke Pendarahan Makin Ngetren


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler