Satu Jemaah ONH Masih Dirawat di KKHI, Begini Kondisinya

Selasa, 09 Agustus 2022 – 00:15 WIB
KKHI Madinah merawat satu jemaah ONH Plus berusia 62 Tahun yang mengalami post stroke. Ilustrasi Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah merawat satu jemaah ONH Plus berusia 62 Tahun yang mengalami post stroke.

Jemaah tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Madinah Grand Hospital kemudian menjalani perawatan di KKHI sejak 25 Juli 2022.

BACA JUGA: 125 Jemaah Haji Indonesia ke Madinah, Begini Persiapan KKHI

Menurut tim dokter KKHI Madinah, dr. Rifky Mubarak, Sp.KFR, yang bersangkutan mengalami Hemiparesis duplex, yaitu adanya kelemahan dari empat anggota gerak.

Selain itu, juga adanya penurunan kognisi baik kesadaran maupun kemampuan komunikasi dan verbal.

BACA JUGA: KKHI Makkah Beberkan Penyebab 81 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia

Selama dirawat di KKHI Madinah, jemaah tidak dipasangkan alat bantu nafas dan selang makan.

“Beliau mampu menelan dan tidak tersedak, jadi kami tidak pasangkan selang makan” kata Rifky, Senin (8/8).

BACA JUGA: Seorang Calon Haji Asal Kalsel Dirawat di KKHI Makkah

Selama menjalani proses pemulihan, jemaah tersebut mendapatkan terapi fisik pasif secara rutin untuk mengurangi pelemahan otot dan perlengketan sendi.

Terapi dilakukan mulai dari duduk hingga anggota gerak tangan dan kaki.

“Kami bangunkan dengan tetap bersandar pada bed (tempat tidur) secara perlahan, dimulai dari 450, kemudian 600 selama 10 menit. Kalau tensinya bagus, bisa sampai posisi tegak 900 selama lima menit, terus diulang selama 30-60 menit per hari," jelas Rifky.

Rifky menambahkan, pasien juga mendapatkan terapi lingkup anggota sendi atau range of motion, baik anggota gerak atas atau pun anggota gerak bawah.

Untuk anggota gerak atas, dilakukan terapi secara pasif bagi sendi tangan, siku, dan bahu, masing masing 10 menit untuk setiap bagian dengan gerakan lurus dan tekuk.

Demikian juga dengan anggota gerak tubuh bawah, mulai dari panggul, lutut, dan pergelangan kaki.

Koordinator Perawat KKHI Madinah Okta Mustikalah menjelaskan selama di rawat di KKHI Makkah, tim perawat menyiapkan kebutuhan dasar pasien, mulai dari memandikan, memberikan makan, dan sebagainya.

Dia mengatakan terapi obat juga diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter penanggung jawab pelayanan.

“Dalam masa perawatan di sini, tidak terlalu banyak kendala bagi kami sebagai perawat. Kondisi vital pasien juga secara umum bagus mulai dari tekanan darah, hingga pernafasan” ujar Okta.

Sesuai dengan rekomendasi tim dokter KKHI Madinah, kondisi pasien stabil dan dapat segera dipulangkan ke Indonesia.

“Hemodinamik stabil, tidak tergantung oksigen dan toleransi terhadap posisi juga masih cukup bagus, respons menelan juga bagus, tidak perlu dibantu selang” tutur Rifky.

Namun, dalam proses kepulangannya harus tetap ada pendampingan dari pihak keluarga maupun dari pihak penyelenggara (PIHK).

“Stroke merupakan penyakit dengan tingkat disabilitas paling berat, mulai dari komunikasi, memori, mobilisasi, bahkan aktivitas sehari hari harus dibantu caregiver. Untuk itu, perlunya pendampingan dari keluarga atau PIHK,” tambah Rifky.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah Rahmat Kurniawan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala Daker Madinah Amin Handoyo untuk pemulangan jemaah PIHK tersebut.

"Kadaker Madinah Pak Amin sudah merespon dan beliau selalu meminta agar pihak Travel segera memulangkan jemaah PIHK" kata Rahmat.

Hingga Minggu (7/8), KKHI Madinah masih merawat 281 jemaah haji, baik jemaah haji gelombang satu maupun gelombang dua.

KKHI Madinah akan memberikan pelayanan kesehatan hingga selesai masa operasional pada 13 Agustus 2022. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jemaah Haji Indonesia Diterjang Badai Pasir di Bandara Madinah, Lihat nih


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler