jpnn.com, PALEMBANG - Sebuah kecelakaan maut menimpa satu keluarga yang mengendarai sepeda motor bertabrakan dengan truk bermuatan pasir di Sematang Borang, Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu sore, (15/4).
Kejadian itu langsung viral di media sosial karena ada dua balita yang terlihat tergeletak di jalan, kepalanya berdarah. Kedua orangtuanya juga parah, ayah dan ibu kedua balita juga bersimbah darah.
BACA JUGA: Azriel Tewas Terlindas Kontainer
Netizen mengira satu keluarga itu tak tertolong karena kondisi tabrakan dengan truk dalam kecepatan tinggi itu terjadi sangat fatal.
Namun saat SUMEKS.CO menelusuri video itu dan datang ke TKP dan rumah korban, ternyata hanya si ibu, bernama Titin, 29, yang meninggal.
BACA JUGA: Kanit Lantas Arcamanik Tewas Kecelakaan
BACA JUGA: Calonkan Diri Jadi Ketum KONI Pusat, Marciano Norman Gelar Dialog dengan 17 KONI Daerah dan 34 Cabor
Ketika dijumpai di rumahnya, ibu almarhum Titin, Maryani terlihat sangat berduka.
BACA JUGA: Bocah 7 Tahun Korban Terakhir Innova Maut Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian
Namun dia tetap bersyukur karena kedua cucu dan menantunya, Hasan selamat.
Karena anaknya Titin meninggal, Maryani berniat mengasuh kedua cucunya itu.
“Ya tidak ada lagi ibunya, kasihan,” cetus Maryani sambil menahan tangis.
Menurut nenek Maryani, menantunya Hasan dan anaknya Titin ada rencana ke rumahnya sore itu, namun saat melintas di Jl Sematang Borang, musibah menimpa keluarga ini.
Motor yang dikendarai Hasan bertabrakan keras ‘adu kambing’ dengan truk bermuatan pasir yang melaju kencang.
Hasan, Titin dan kedua balitanya terpental. Insiden ini sempat terekam lewat kamera handphone warga dan tersebar luas di media sosial dan viral.
Banyak yang menyayangkan beredarnya video ini. Tapi berkat video inilah warga banyak juga yang bersimpati. Ingin membantu, tapi sayang tak tahu di mana alamat korban.
Hasan selamat dan saat ini dirawat di RSMH Mohammad Hoesin Palembang, kedua balitanya juga selamat Anisa (2,3 tahun) dan Azam (1,2 tahun).
BACA JUGA: Sebar Hoaks Percakapan Tito dan Luhut Soal Kivlan Zen, Pemuda Depok Dibekuk
Tapi Azam tak terlihat di rumah nenek Maryani karena masih dirawat, juga di RSMH.
Ayuk Azam, yakni Anisa boleh pulang dan saat ini berada di rumah kakeknya, Zamzam di Tanjung Api-api.
Namun sedihnya, Zamzam saat ini juga tengah terbaring sakit. Kakinya patah akibat terserempet mobil saat berboncengan dengan menantunya di hari lebaran kedua.
Kondisinya juga parah. Kaki kirinya harus di perban. Tak bisa jalan. Hanya terbaring di tempat tidur. Itu pun posisinya di ruang tamu.
Atas kondisi Zamzam yang masih sakit, Maryani berniat mengambil Anisa untuk dirawat. Zamzam pun setuju. Siang tadi Anisa langsung dibawa Maryani ke rumahnya di Kenten Laut.
Anisa terlihat masih sedih. Menangis. Terus memanggil ibunya. Kesedihan Anisa ini juga dirasakan semua keluarga yang berkumpul.
Ayah Hasan, Zamzam hanya berpesan agar santunan Jasa Raharja segera diurus. Karena Hasan masih sakit dan butuh biaya banyak, juga anaknya.
“Kito berharap Hasan dan anak-anaknya cepat dapat santunan,” cetus Zamzam yang hanya meringis saat seorang kerabat membuka balutan di kakinya untuk mengganti perban.(jul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapendam II Sriwijaya: Prada Deri Mutilasi Sang Pacar karena Hamil
Redaktur & Reporter : Budi