TIMIKA – Tim Penyelamat pada Kamis (16/5) dinihari kembali menemukan satu korban runtuhnya sebagian terowongan di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan yang menimbun satu ruang kelas di area Fasilitas Training Big Gossan, level 3020, Tambang Bawah Tanah, PT Freeport Indonesia (PTFI). Korban yang ditemukan adalah Rooy Rogers Kailuhu, karyawan Underground PTFI yang ditemukan dalam kondisi tewas.
Jenazah Rooy Kailuhu pada Kamis (16/5) sore telah dievakuasi ke rumah duka, yang merupakan kediamannya sendiri di Jalan Sam Ratulangi, Timika. Rencananya, jenazah diterbangkan ke Kampung Halaman pada Sabtu (18/5) besok.
Dengan ditemukannya Rooy Kailuhu maka jumlah korban tewas akibat musibah tersebut jadi bertambah. Dari data yang dihimpun Radar Timika di Lapangan, hingga Kamis (16/5) sore, jumlah sementara korban meninggal akibat musibah ini sebanyak 5 orang pekerja.
Pada Kamis (16/5) pagi, korban yang meninggal dunia telah diterbangkan keluar Timika. Aan Nugraha meninggal diterbangkan ke daerah asalnya, kemudian tiga korban terluka yang dirujuk ke Jakarta adalah Ahmad Rusli, Florentinus Kapupu dan Hasbulla. Sedangkan Mathius Maradop (meninggal) juga sudah diterbangkan ke Biak.
Kabid Humas Polda Papua I Gede Sumerta Jaya ketika ditemui Radar Timika (Jawa Pos Group) di Hotel Serayu, Timika, Kamis (16/5) menjelaskan, korban longsor yang terjadi di Tembagapura sudah bertambah menjadi 15 orang. 10 orang karyawan mengalami luka, sedangkan lima orang karyawan yang ditemukan di daerah longsor dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Korban terbaru yang ditemukan pagi (Kamis) oleh tim evakuasi bernama Rooy Kailuhu. Ini karena dari kemarin (Rabu) sampai subuh dari PTFI masih konsentrasi memasang penyangga kanan kiri dan atas. Agar runtuhan susulan tidak menambah buruk pada saat evakuasi,” jelasnya. (sms/rex)
Jenazah Rooy Kailuhu pada Kamis (16/5) sore telah dievakuasi ke rumah duka, yang merupakan kediamannya sendiri di Jalan Sam Ratulangi, Timika. Rencananya, jenazah diterbangkan ke Kampung Halaman pada Sabtu (18/5) besok.
Dengan ditemukannya Rooy Kailuhu maka jumlah korban tewas akibat musibah tersebut jadi bertambah. Dari data yang dihimpun Radar Timika di Lapangan, hingga Kamis (16/5) sore, jumlah sementara korban meninggal akibat musibah ini sebanyak 5 orang pekerja.
Pada Kamis (16/5) pagi, korban yang meninggal dunia telah diterbangkan keluar Timika. Aan Nugraha meninggal diterbangkan ke daerah asalnya, kemudian tiga korban terluka yang dirujuk ke Jakarta adalah Ahmad Rusli, Florentinus Kapupu dan Hasbulla. Sedangkan Mathius Maradop (meninggal) juga sudah diterbangkan ke Biak.
Kabid Humas Polda Papua I Gede Sumerta Jaya ketika ditemui Radar Timika (Jawa Pos Group) di Hotel Serayu, Timika, Kamis (16/5) menjelaskan, korban longsor yang terjadi di Tembagapura sudah bertambah menjadi 15 orang. 10 orang karyawan mengalami luka, sedangkan lima orang karyawan yang ditemukan di daerah longsor dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Korban terbaru yang ditemukan pagi (Kamis) oleh tim evakuasi bernama Rooy Kailuhu. Ini karena dari kemarin (Rabu) sampai subuh dari PTFI masih konsentrasi memasang penyangga kanan kiri dan atas. Agar runtuhan susulan tidak menambah buruk pada saat evakuasi,” jelasnya. (sms/rex)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Pasang Bendera, Ancam Izin Dicabut
Redaktur : Tim Redaksi