Sebelum meninggal dunia, Eko Wijaya Soemarno, sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit ( RS) Undata Parigi. Ia menderita luka tembak dibagian perut. “ Ia ( Eko Wijaya, red ) tertembak dibagian perut, kemudian tembus ke bagian dalam tepatnya dibagian usus.Sehingga terjadi pendarahan,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Drs Soemarno, kepada Radar Sulteng, Minggu (23/12 ).
Soemarno mengatakan, ketika mendapatkan perawatan medis di RS Anuntaloko, belum lama ini, Eko Wijaya, juga sempat menjalani operasi, karena mengalami pendarahan dibagian perut. Setelah itu, ia langsung dilarikan ke RS Undata, Palu. Di RS Undata, Eko Wijaya, juga mendapatkan perawatan intensef. Akan tetapi, sekitar pukul 23.00 Wita, ia menghembuskan nafas terakhirnya.
“Jenazah almarhum, akan diterbangkan menuju kampung halamannya, di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Kami sangat menyesalkan peristiwa ini terjadi. Para kelompok bersenjata ini tetap akan kami lakukan penangkapan untuk menjaga situasi Kamtibmas. Disamping itu, agar supaya tidak lagi korban yang berjatuhan.” jelas Soemarno, yang juga mantan Kapolres Parimo ini.
Dari informasi yang diperoleh, sebelum dibawa ke Bandara Mutiara Palu, jenazah korban disemayamkan di Mako Sat Brimob Polda Sulteng, yang berada di JalanTrans Sulawesi Mamboro. Kemudian, sekitar pukul 12.00 Wita, jenazahnya di bawa ke Bandara Mutiara Palu, untuk diterbangkan menuju kampung halamannya.
Tampak yang hadir saat melepas jenazah Briptu Anumerta Eko Wijaya Somarno, diantaranya Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Oerip Subagia, Kombes Pol, Benone, Louhenapessi, Kapolres Palu AKBP H Ahmad Ramadhan, serta para anggota Brimob Polda Polda Sulteng. Sebelum diterbangkan menggunakan pesawat Sriwijaya Air, jenazah Eko, mendapatkan penghormatan terakhir. Jenazah Eko, diterbangkan dari Bandara Mutiara Palu, tepat sekitar pukul 14.00 Wita, bersama istri tercinta dan mendaptkan pengawalan dari beberapa anggota Brimob Polda Sulteng.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, berdsarkan keterangan resmi yang disampaikan Humas Polda Sulteng Kamis lalu, sekitar pukul 10.00 wita satu regu personel Brimob Polda Sulteng berjumlah 10 orang, melakukan patroli motor di wilayah Desa Kalora. Tiba-tiba mereka diberondong peluru oleh beberapa orang dari atas bukit, tidak jauh dari tempat anggota Brimob berpatroli. (cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Hektare Sawah Terendam
Redaktur : Tim Redaksi