jpnn.com, SUMEDANG - Gelar doktor honoris causa (Dr HC) untuk Megawati Soekarnoputri bakal bertambah lagi.
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berencana memberikan gelar Dr HC untuk Presiden Kelima RI itu Kamis (8/3).
BACA JUGA: 5 Keuntungan PDIP Buru-Buru Umumkan Usung Jokowi di Pilpres
Pemberian gelar Dr HC untuk Megawati akan dilakukan di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Gelar itu merupakan yang ketujuh bagi Megawati.
Sebelumnya, ketua umum PDI Perjuangan itu juga sudah menerima enam gelar Dr HC dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
BACA JUGA: Perkuat Diplomasi Jokowi, PDIP Genjot Kerja Sama dengan ALP
Antara lain dari Universitas Waseda di Jepang (2001), Moscow State Institute of International Relation di Rusia (2003), Korea Maritime and Ocean University di Korsel (2015), Universitas Padjadjaran Bandung (2016), Universitas Negeri Padang (2017), serta Mokpo National University di Korsel (2017).
Gubernur IPDN Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH mengatakan, gelar doktor kehormatan untuk Megawati merupakan bentuk pengakuan terhadap putri Proklamator RI Bung Karno itu sebagai negarawan yang memiliki pemahaman luas tentang politik dan pemerintahan.
BACA JUGA: PDIP Prediksi Ada 3 Poros di Pilpres 2019
Menurutnya, Megawati yang dikenal sebagai sosok pejung demokrasi tetap konsisten menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Beliau sosok yang meletakkan dasar kebijakan desentralisasi yang berkesinambungan untuk Indoneaia Raya," kata Ermaya, Rabu (7/3).
Mantan gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), IPDN sengaja memberikan gelar Dr HC kepada Megawati pada 8 Maret 2018 atau bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
Ermaya menuturkan, Megawati telah menjadi contoh tentang kepemimpinan perempuan.
“Ibu Megawati Soekarnoputri benar-benar kokoh dalam prinsip, bersikap tegas, dan selama memimpin, seluruh jajaran kabinet gotong royong bekerja dengan tenang karena beliau selalu tegas mengambil tanggung jawab terhadap berbagai persoalan penting, namun pada saat bersamaan tetap menampilkan kepemimpinan perempuan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan, dan sangat respek terhadap lingkungan dan kebudayaan," ujar Ermaya.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengapresiasi keputusan IPDN memberikan gelar Dr HC untuk Megawati.
Menurut Hasto, gelar kehormatan itu menjadi bentuk pengakuan terhadap kiprah dan kontribusi ketua umum partainya.
Hasto menambahkan, Megawati saat memimpin Indonesia telah terbukti mampu menjalankan politik pemerintahan yang demokratis, stabil dan efektif di dalam menjalankan agenda reformasi.
“Termasuk mengatasi berbagai krisis multidimensional saat itu,” ujar Hasto.
Selain itu, kata Hasto, peran penting Megawati lainnya adalah mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dan yang perlu diingat, di era kepemimpinan Megawati pula Indonesia untuk pertama kali menggelar pemilihan presiden secara langsung.
"Saat menjabat sebagai presiden, Ibu Megawati juga adalah inisiator yang mendirikan lembaga KPK. Di masa Ibu Megawati jugalah demokrasi yang sebenar-benarnya terjadi dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden one man one vote," imbuh Hasto.(rmo/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamusi PDIP Tuding Muslim Cyber Army Nodai Citra Islam
Redaktur & Reporter : Antoni