Satu lagi warga Australia dilaporkan tewas ketika berselancar di Kepulauan Mentawai. Ini kasus kematian warga Australia kedua yang terjadi dalam satu pekan terakhir.Warga Australia bernama, Adam Albert Dube menurut keterangan kepolisian setempat ditemukan dalam keadaan tak bernyaa pada Rabu pagi (2/9) setelah pada malam sebelumnya menghilang ketika tengah berenang dilaut bersama dengan teman-temannya. Kepala Kepolisian Mentawai, Reko Indro Sasongko mengatakan sekelompok turis berjumlah 10 orang tiba di lokasi berselancar populer di perairan Barat Sumatera tersebut pada Selasa lalu. Setelah minum-minum mereka kemudian naik ke sebuah perahu dan memutuskan untuk berenang pada tengah malam, kata Sasongko. "Setelah satu jam berenang mereka kembali ke kapal dan hanya 9 orang saja yang muncul, sementara Dube tidak muncul". Pencarian langsung dilakukan untuk menemukan warga Australia yang menghilang tersebut tapi baru pada keesokan harinya atau Rabu pagi jenazah Dube ditemukan. Menurut Sasongko, jenazah korban langsung dibawa ke Kota Padang. Kematian ini terjadi hanya selang beberapa hari saja dari kasus tewasnya warga Australia lain, Ronald Stephen Schneider, 54, yang tewas terhempas ke bebatuan oleh ombak besar ketika tengah berselancar di Mentawai pada 28 Agustus 2015, pekan lalu. Tempat berakhirnya arus ombak di lepas pantai Sumatera yang sangat terkenal didunia ini memang merupakan kiblat bagi peselancar, terutama peselancar asal Australia, yang sengaja mencari ombak bergulung yang besar dan berbahaya. Sasongko mengatakan kepolisian setempat telah memberikan peringatan kepada para turis dan peselancar untuk berhati-hati selama bulan-bulan musimkemarau seperti ini, karena gelombang ombak cukup tinggi dan besar dan kondisinya sangat berbahaya. "tidak hanya saat ini arus air sangat kuat dan juga ombaknya sangat besar, tapi ada banyak pusaran air yang tidak bisa terlihat ketika berada diair tapi bisa terlihat dai atas,”katanya. "Pusaran air ini sangat berbahaya,” ABC telah menghubungi Departemen Luar Negei dan Perdatangan Australia untuk memastikan kabar kematian warganya yang terakhri ini. ABC/AFP
BACA JUGA: Pelajaran Bahasa Inggris: Etika Memesan di Restoran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Sapi Australia Tiba di Jakarta