Satu Milyar Orang Kelaparan

Kamis, 15 Oktober 2009 – 08:48 WIB
Foto : AFP
ROMA - Krisis pangan dan ekonomi global memicu angka kekurangan pangan di dunia meningkatPBB melansir lebih dari satu miliar orang menderita kelaparan tahun ini

BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Laba-Laba Vegetarian

Data terakhir tersebut sekaligus mengonfirmasi prediksi yang dirilis awal tahun.

Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) serta Program Pangan Sedunia (WFP) mengungkapkan 1,02 miliar orang di dunia mengalami kekurangan nutrisi
Bertambah 100 juta orang dari tahun lalu

BACA JUGA: Soyuz Pembawa Bos Sirkus Kembali ke Bumi

Angka kelaparan tersebut merupakan yang tertinggi selama empat dekade terakhir."Melonjaknya angka kelaparan ini tidak bisa ditoleransi lagi," tegas Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Jacques Diouf dalam rilis laporan tahunan angka kelaparan dunia.

Ironisnya, booming angka kelaparan itu tidak diakibatkan buruknya hasil panen pangan di dunia
Melainkan mahalnya harga kebutuhan pokok, khususnya di negara berkembang yang masyarakatnya berpendapatan rendah dan sedang mengalami masalah pengangguran

BACA JUGA: Obama Raih Nobel Perdamaian

"(Sebenarnya, Red) Kita punya solusi secara teknis dan ekonomis untuk menanggulangi kelaparan(Tapi) Yang tidak ada adalah keinginan politik kuat untuk menghapuskan kelaparan selama-lamanya," katanya seperti dikutip Reuters.

Data menyebutkan, bahkan sebelum terjadinya krisis pangan dan resesi ekonomi, angka orang yang kekurangan nutrisi terus meningkat selama satu dekade terakhirFakta itu merupakan kemunduran jika dibandingkan dengan pencapaian pada era 1980-an dan 1990-an

Hampir seluruh orang yang kekurangan nutrisi hidup di negara berkembangDi Asia dan Pasifik, diperkirakan 642 juta orang menderita kelaparan kronisDi Sub-Saharan Afrika ada 265 juta dan di Amerika Latin serta Karibia ada 53 juta orang.  Sementara di wilayah timur dan utara Afrika tercatat ada 42 juta orang dan di beberapa negara berkembang lainnya tersebar 15 juta jiwa

Kelompok negara maju yang tergabung dalam G-8, Juli lalu, berjanji akan mengucurkan dana USD 20 miliar (sekitar Rp 187 triliun) dalam kurun waktu tiga tahun untuk membantu negara miskin dalam program swasembada panganKebijakan itu merupakan sinyal baru agar dunia internasional fokus untuk membangun bidang pertanian dalam program jangka panjang.

Hal itu memunculkan perhatian perlunya mengurangi bantuan pangan darurat kepada negara-negara miskinTahun lalu, WFP merilis angka donasi terbesar untuk menanggulangi masalah kenaikan harga pangan di sejumlah negara, yakni mencapai USD 5 miliar (Rp 42,2 triliun)Pemberian bantuan pangan tersebut malah memunculkan kekacauan dan penimbunan di beberapa negara. 

Hingga sejauh ini, WFP telah menerima bantuan USD 2,9 miliar (Rp 27,3 triliun) dan memutuskan untuk mengurangi rasio dan skala operasi pangan di sejumlah negara seperti Kenya dan Bangladesh

FAO dan WFP mendesak dilakukannya dua pendekatan untuk menanggulangi masalah kelaparan iniYakni, program jangka panjang berupa investasti di bidang pengembangan pertanian harus lebih ditingkatkan daripada hanya melakukan inisiatif memerangi kelaparan akut dengan menyediakan suplai makanan secara mendadak(cak/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperempat Penduduk Bumi Muslim


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler