MESKI sudah mengepung kota Boston dengan menurunkan kekuataan 10 ribu pasukan bersenjata lengkap, ternyata bukan hal mudah untuk meringkus dua pelaku yang diduga bertanggungjawab pada bom Boston Marathon.
Selama dua hari pengejaran, setelah resmi mengumumkan wajah dua pelaku, polisi dibantu FBI dan garda nasional, harus bekerja ekstra. Kedua pelaku yang berhasil dikepung, tanpa diduga memberikan perlawanan sengit. Meski hanya berdua, Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev, menembaki aparat dengan senjata dan bahan peledak.
Akibatnya satu polisi tewas ditembak, 15 lainnya terluka dan harus mendapat perawatan di Rumah Sakit St Elizabeth Brighton. Korban dari aparat berjatuhan, ketika melakukan aksi kejar mengejar dan baku tembak.
"Kami menemukan sekitar 200 selongsong peluru dan bom rakitan di sekitar watertown," ujar petugas kepolisian dilansir abcNews, Sabtu (20/4).
Tamerlan yang disebut tersangka pertama, akhirnya ditembak mati petugas. Sedangkan Dzokhar Tsarnaev ditangkap hidup-hidup, dengan kondisi penuh luka.(afz/jpnn)
Selama dua hari pengejaran, setelah resmi mengumumkan wajah dua pelaku, polisi dibantu FBI dan garda nasional, harus bekerja ekstra. Kedua pelaku yang berhasil dikepung, tanpa diduga memberikan perlawanan sengit. Meski hanya berdua, Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev, menembaki aparat dengan senjata dan bahan peledak.
Akibatnya satu polisi tewas ditembak, 15 lainnya terluka dan harus mendapat perawatan di Rumah Sakit St Elizabeth Brighton. Korban dari aparat berjatuhan, ketika melakukan aksi kejar mengejar dan baku tembak.
"Kami menemukan sekitar 200 selongsong peluru dan bom rakitan di sekitar watertown," ujar petugas kepolisian dilansir abcNews, Sabtu (20/4).
Tamerlan yang disebut tersangka pertama, akhirnya ditembak mati petugas. Sedangkan Dzokhar Tsarnaev ditangkap hidup-hidup, dengan kondisi penuh luka.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Pelaku: Kami Tidak Pernah Bicara Terorisme
Redaktur : Tim Redaksi