"Dari hasil monitoring kepolisian, mereka akan melakukan aksi di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar saat jumpa pers di kantor Humas Polri, Jakarta, Jumat (14/9).
Menurut Boy, WD memiliki peranan penting dalam jaringan itu. Ia pernah mengikuti pelatihan militer dengan Laskar e-Thaiba, Pakistan. Kelompok militan Pakistan ini termasuk yang dicari-cari oleh Pemerintah Amerika Serikat. Bahkan AS menyatakan kelompok itu adalah organisasi terlarang. Organisasi ini dituding terlibat dalam aksi penyerangan di Mumbai, India pada November 2008 yang mengakibatkan 400an warga asing mengalami cedera.
"Ini yang tertangkap kemarin tokoh penting karena pernah ikuti pelatihan Laskar e-Thaiba di Pakistan. Laskar e-Thaiba dulu informasinya terlibat aksi di Mumbai. Jadi ini alumni yang pernah berlatih di sana," sambung Boy.
Rencananya, setelah menjalani pemeriksaan di Polda Maluku dan Densus 88, WD akan dibawa untuk menjalani pemeriksaan dan penahanan di Jakarta.
"Senjata MK3 yang ditemukan saat penangkapan sebelumnya itu sumbernya dari si WD ini," pungkas Boy.
Sebelumnya diberitakan, enam tersangka sudah diamankan Densus 88 Antiteror Minggu lalu. Bersama enam tersangka itu polisi mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis MK-3 dan FNC, tujuh magazin, 3.000 butir peluru, satu granat, satu pelontar granat dan satu buku panduan membuat bom. Mereka diduga juga terlibat pelatihan militer di Poso.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Gedung MK Tanpa Tender, Nazaruddin Lapor KPK
Redaktur : Tim Redaksi