jpnn.com - BATAM - Dokter Forensik Polda Kepri, dr Faisal mengatakan, Umi Khoriah meninggal karena luka mematikan di punggung. Tusukan sedalam enam milimeter itu tembus ke paru-paru, hingga membuat korban meregang nyawa sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Korban meninggal setelah ditusuk satu kali di bagian organ vital paru-paru," kata Faisal usai melakukan otopsi di Rumah sakit Badan Pemerintahan, Sekupang, Kamis (11/6).
BACA JUGA: Sempat Menyembah Istri dan Kakak Ipar Agar tidak Digugat Cerai
Baca : Sadis... Tak Mau Digugat Cerai, Suami Bacok Istri dan Kakak Ipar di Pengadilan Agama
Ia menyebutkan pelaksanaan otopsi dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Otopsi langsung pada hari korban meninggal dunia. Penyebabnya bisa dipastikan karena pendarahan. Alat digunakan adalah benda yang permukaannya tajam.
BACA JUGA: Sadis... Tak Mau Digugat Cerai, Suami Bacok Istri dan Kakak Ipar di Pengadilan Agama
Di tempat yang sama, Rahman, pelaku pembunuhan yang mencoba bunuh diri juga mengalami luka yang serius dibagian perut. Pisau yang sengaja di bawanya disabetkan ke arah perut hingga sebagian usus besarnya keluar dengan mengeluarkan darah segar.
Baca : Sempat Menyembah Istri dan Kakak Ipar Agar tidak Digugat Cerai
BACA JUGA: Bareskrim Sita 300 Dus Softlens Senilai Rp 10 Miliar
"Pelaku masih kritis dan akan dilakukan operasi. Kata dokter yang merawat, ia memerlukan tiga kantong darah. Saat ini pihak keluarga pelaku yang kami hubungi masih di Malaysia," kata Kanit Polsek Sekupang Iptu Marzuki Zan, di UGD RSBP, Sekupang.
Tidak mau menunggu keluarga pelaku datang, sebutnya, pihak kepolisian berinisiatif dengan membeli tiga kantong darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) menggunakan dana sendiri. Ia menilai, dengan menunggu keluarga yang memakan waktu lama, akan berdampak kepada nyawa pelaku.
"Darah itu sangat diperlukan. Makanya untuk sementara kami pakai uang sendiri," ungkap Marzuki. (rng/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis SMP Semalam di Hutan Bersama Pacar, sebelum Kabur sempat Begituan
Redaktur : Tim Redaksi