jpnn.com, MANADO - Seorang WNI bernama Hariadin tewas akibat tenggelam di laut dalam proses pembebasan dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf. Hariadin ditemukan tewas akibat tenggelam di perairan Pulau Simisa, Sulu, Jumat (5/4).
Duta Besar RI untuk Filipina Dr Sinyo Harry Sarundajang menerangkan Hariadin bersama seorang WNI lainnya yaitu Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap kelompok penyandera, sebagaimana dialami warga Malaysia yang terbebas sehari sebelumnya. Heri Ardiansyah dapat diselamatkan, tetapi tidak demikian dengan Hariadin.
BACA JUGA: WNI di Inggris Goyang Jokowi Gaspol
BACA JUGA: KKB di Papua Sempat Sandera 15 Guru dan Paramedis
Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang WN Malaysia, Jari Abdullah, di Perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia pada 5 Desember 2018. Ketiganya diculik oleh kelompok bersenjata di Flipina Selatan saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia SN259/4/AF.
BACA JUGA: Info Terkini KBRI Wellington: Satu WNI Kritis, Seorang Lainnya Belum Diketahui
Sejak akhir Februari 2019, Divisi 11 Angkatan Bersenjata Filipina yang didukung oleh Tim BAIS TNI malakukan operasi pembebasan sandera dan terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Dalam perkembangan terakhir, para penyandera terdesak di Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.
“KBRI Manila menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum Hariadin dan mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapinya,” kata salah satu putra terbaik Sulut ini dalam siaran persnya, kemarin.
BACA JUGA: Jurus Tantowi Yahya Menebar Pesan lewat Keceriaan Akhir Pekan
Menurut Sarundajang, KBRI Manila juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Filipina atas upaya pembebasan kedua sandera WNI dimaksud.
“Proses pemulangan jenazah Hariadin dan saudara Heri Ardiansyah ke Indonesia sedang diupayakan KBRI Manila bekerjasama dengan KJRI Davao. Pemerintah dan aparat berwenang Filipina yang terkait, khususnya dalam tahapan pengurusan administrasi yang diharapkan akan segera selesai dalam minggu berjalan ini,” tandasnya.(JPG/mpo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Pilih Cara Diplomasi Untuk Bebaskan Dua WNI Sandera Abu Sayyaf
Redaktur & Reporter : Friederich