jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menyindir Ketum PSI Giring Ganesha Djumaryo setelah mantan vokalis Nidji itu melayangkan pidato politik yang terkesan menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Giring ini lama-kelamaan gayanya macam ketua perkumpulan tukang obat, main klaim, asal tuduh," tulis Satyo melalui layanan pesan, Jumat (24/12).
BACA JUGA: Analisis Pengamat soal Strategi Giring Menyerang Anies Lewat Pidato
Mantan aktivis '98 itu menilai pidato Giring Ganesha saat HUT ke-7 PSI dipenuhi perasaan benci. Hal itu berbahaya bagi keberlangsungan politik di Indonesia.
"Jika ada orang berpolitik dasarnya adalah kebencian, bangsa ini dalam situasi bahaya besar," beber Satyo.
BACA JUGA: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Bencana Erupsi Semeru, Siapa yang Memasang?
Menurut dia, parpol pada prinsipnya menjadi fondasi demokrasi. Sudah semestinya partai berperan edukatif bagi masyarakat dalam berpolitik.
"Bukan tugas parpol apalagi orang dengan jabatan ketum parpol yang justru menebar tudingan dengan tendensi kebencian," timpalnya.
Giring sebelumnya menyebut Indonesia akan berada di lubang kesuraman, jika pemimpin setelah Joko Widodo (Jokowi) ialah sosok pembohong dan pernah dipecat oleh eks Gubernur DKI Jakarta itu.
"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," kata eks vokalis Nidji itu dalam HUT ke-7 PSI yang disiarkan secara virtual, Rabu (22/12). (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan