Saudi Ditantang Tunjukkan Jenazah Khashoggi

Minggu, 21 Oktober 2018 – 13:36 WIB
Jamal Khashoggi bersama tunangannya Hatice Cengiz. Foto: Instagram

jpnn.com, ANKARA - Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, terpukul mendengar kepastian kematian orang tercintanya itu dari pemerintah Arab Saudi. Dia adalah orang terakhir yang melihat Khashoggi beberapa menit sebelum kematiannya.

Perempuan 36 tahun tersebut mempertanyakan jasad Khashoggi. "Hati berduka, mata menangis, perpisahan ini membuat sedih," tulis Cengiz di akun Twitter-nya.

BACA JUGA: Pembunuhan Khashoggi: Tagar Bela MBS Bermunculan di Medsos

Sekjen PBB Antonio Guterres memilih tak memercayai begitu saja penjelasan Arab Saudi. Melalui juru bicaranya, dia meminta dilakukan penyelidikan menyeluruh.

Siapa pun yang terlibat harus bertanggung jawab. Seruan serupa datang dari Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

BACA JUGA: Trump Kecewa, Tapi Takut Saudi Marah

"Masih banyak hal yang belum jelas. Apa yang terjadi? Bagaimana dia mati? Siapa yang bertanggung jawab? Saya harap semuanya jelas secepatnya," tegas dia.

Baca Juga: Larutan Asam Hancurkan Jenazah Khashoggi

BACA JUGA: Saudi Mengaku, Turki Tetap Selidiki Kematian Khashoggi

Amnesty International menyebutkan bahwa Saudi mencoba menutup-nutupi kasus pembunuhan Khashoggi. Mereka menyerukan agar PBB turun tangan dan menyelidiki sendiri. "Ketidakberpihakan penyelidikan yang dilakukan Saudi tetap akan dipertanyakan," cetus Rawya Rageh dari Amnesty International.

Hingga kemarin pemerintah Saudi tidak menyebut bagaimana Khashoggi tewas dan di mana jenazah jurnalis yang getol mengkritik MBS itu sekarang.

Sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan menyatakan kepada CNN bahwa pemerintah menetapkan Khashoggi tewas dicekik. Tapi, untuk membuktikannya, jenazah Khashoggi harus ditunjukkan dalam kondisi utuh.

Jika laporan media-media Turki benar, Saudi akan sulit menunjukkan jenazah Khashoggi untuk menguatkan klaim mereka. Sebab, versi media, Khashoggi dibunuh dengan cara sadis.

Intelijen Turki memiliki rekaman audio sebelas menit terakhir hidup Khashoggi. Mereka juga memiliki rekaman video. Dikabarkan, saat masuk kantor konsulat, Khashoggi membawa alat penyadap yang lolos deteksi keamanan. Karena itu, Turki bisa dengan yakin menyatakan bahwa Khashoggi tewas dibantai secara sadis.

Sebagaimana diberitakan, Khashoggi datang ke kantor Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu. Dia ingin mengambil surat pernyataan resmi bercerai dari istri pertamanya. Surat itu dibutuhkan untuk menikahi tunangannya, perempuan Turki bernama Hatice Cengiz.

Sesaat setelah memasuki gedung, Khashoggi disapa tim eksekutor yang dikirim Saudi. Jumlah mereka 15 orang. Mereka datang pada hari yang sama dengan kunjungan Khashoggi.

Sesaat kemudian, Khashoggi disergap dan dibawa ke ruang kerja Konjen Mohammad Al Otaibi. Di ruang itulah dia diinjeksi dengan obat tertentu sebelum akhirnya jemarinya dipotong. Dalam kondisi masih hidup, lehernya dipenggal dan tubuhnya dimutilasi dengan gergaji tulang. (sha/c9/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jejak Putra Mahkota Saudi di Pembunuhan Jamal Khashoggi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler