Pihak berwenang Arab Saudi telah menahan seorang pekerja hotel asal Mesir yang sedang makan pagi dengan rekan perempuan asal Saudi dalam rekaman yang viral.
Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi sudah memanggil pemilik hotel untuk ditanyai.
Sebagai negara pengekspor minyak terbesar di dunia, Arab Saudi juga sedang melakukan beberapa reformasi ekonomi dan sosial termasuk mencabut larangan bagi perempuan untuk mengendarai mobil sendiri dan membuka industri untuk mempekerjakan wanita dalam usaha mengurangi ketergantungan akan minyak.
BACA JUGA: Bercinta Dengan 5 Murid, Ibu Asrama Dihukum Bersyarat Dua Tahun
Video: The man filmed his colleague feeding him breakfast. (ABC News)
Namun beberapa kalangan konservatif menentang perubahan dalam masyarakat Muslim yang sangat religius di sana.
BACA JUGA: Peter Dutton Bantah Klaim Sesatkan Parlemen
Dalam rekaman yang sekarang viral di sosial media tersebut, pria asal Mesir dan rekan perempuan sedang makan pagi di meja dan melambaikan tangan ke kamera.
Dalam satu adegan, perempuan yang mengenakan pakaian tradisonal hitam dengan seluruh wajahnya tertutup kecuali tangan dan mukanya, menyuapi pria dengan makanan.
BACA JUGA: Kepercayaan Orang Australia Pada Media Luntur, Tidak Pada Jurnalisme
Pernyataan dari Departemen Tenaga Kerja Saudi hari Minggu menyebutkan bahwa tim inspeksi sudah mengunjungi hotel yang terletak di kota Mekah dan menahan pria asal Mesir tersebut karena bekerja di profesi yang diijinkan untuk warga Saudi saja.
Pemilik hotel juga sudah dipanggil 'karena gagal mematuhi aturan soal tempat yang tepat untuk mempekerjakan perempuan." kata pernyataan tersebut.
Peraturan pemerintah mengharuskan tempat kerja memastikan adanya tempat bagi pekerja perempuan untuk beristirahat yang terpisah dari laki-laki, namun aturan itu tidaknya sepenuhnya diterapkan.
Pihak penuntut kemudian mengeluarkan pernyataan mendesak warga asing untuk mematuhi peraturan hukum di Saudi dan menghormati nilai dan tradisi yang ada.
Reuters
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Islam Terbesar di Australia Kembali Dapat Dana