jpnn.com - KARO - Warga Desa Cimbang dan Ujung Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, masih ogah untuk dipulangkan.
Mereka masih ingin bertahan di jambur-jambur pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung, dengan alasan saat ini masih musim kemarau. Dengan kondisi sawah yang masih kering, mereka tidak bisa bercocok tanam.
BACA JUGA: Kapolda Babel Dilaporkan ke KPK
"Kalau kami balik, mau apa yang kami laksanakan, karena lahan masih kering dan berdebu, apa tidak menambah penyakit, " ujar warga Desa Cimbang Bukti Ginting kepada METRO KARO (Grup JPNN), Senin ( 10/2).
Apalagi sampai sekarang ini, tambahnya, belum ada sikap resmi pemerintah untuk menanggulangi kehidupan mereka selain program cash for work.
BACA JUGA: Tengger Deras, Tiga Kecamatan Terendam
Padahal, di luar itu penduduk menginginkan adanya tindakan jelas, utamanya di bidang pertanian dan kesehatan bagi warga yang akan dipulangkan.
"Bertahan dengan debu yang masih menumpuk tentu penyakit tidak dapat dihindarkan, bagaimana kami berobat? Apakah ini juga ada dalam program mereka, " tambah Ngomen Sinukaban, penduduk Desa Ujung Payung Kecamatan Payung.
BACA JUGA: Setel Musik Keras, Tewas Diseruduk KA
Pengungsi asal Desa Ujung Payung dan Cimbang sejak satu bulan terakhir mengungsi di pos pengungsi Gereja Advent Sumbul Kabanjahe dengan jumlah sekitar 600 jiwa. Mereka keluar dari desa karena tak tahan dengan semburan abu vulkanik erupsi Sinabung.
Keempat Desa yang warganya direncanakan dipulangkan adalah Desa Batu Karang, Rimo Kayu, Ujung Payung dan Cimbang, Kecamatan Payung. (nang/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lafadz Bismillah di Dahan Kedondong
Redaktur : Tim Redaksi