jpnn.com, LAMPUNG - Banjir yang melanda Lampung Utara (Lampura) menyebabkan sejumlah petani setempat merugi akibat gagal panen. Belasan hektare lahan padi yang siap panen terendam banjir hingga ketinggian 50 sentimeter.
Akibatnya, padi hanyut dan petani terpaksa gigit jari.
BACA JUGA: Lewat Cara ini, BTN Dorong Kesejahteraan Petani
Handoyo, 51, petani asal Desa Kagunganraya Kecamatan Abung Selatan mengatakan, lahan miliknya seluas satu hektar yang ditanam padi terendam banjir.
“Padi sudah menguning dan siap panen. Tapi banjir meredamnya. Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau rugi sudah pasti. Tapi mau kayak mana lagi,” keluhnya kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), kemarin (12/3).
BACA JUGA: Sedihnya...Petani Gagal Panen Ratusan Hektar Sawah
Senada dikatakan Yanto, 43, petani asal Desa Banjar Agung, Kecamatan Abung Timur. Dia menerangkan, lahan padi yang berada di bantaran Wat Batanghari miliknya kurang lebih satu hektar juga terendam banjir. Ini karena Way Batanghari meluap paska hujan lebat akhir-akhie ini.
Air memang udah surut, tapi padi yang sudah siap panen tidak bisa diselamatkan lagi. Sebab padinya tertutup lumpur dan ketika dicek bulirnya sudah membusuk. Jadi padi saya gagal panen,” sebut pria tiga anak itu.
BACA JUGA: Mentan Wajibkan Bulog Serap Semua Gabah Petani
Pantuan Radar Lampung, selain padi, terdapat pula lahan singkong yang terendam banjir. Seperti dialami Wahyudin, 42, petani singkong asal Desa Penagan Ratu, Kecamatan Abung Timur. Dia mengaku merugi sekitar Rp 22 juta.
“Akibat banjir sebagian singkong yang saya tanam di lahan seluas tiga hektar harus dipanen lebih awal. Sebagian lagi membusuk dan tidak dapat diselamatkan,” terang pria berperawakan kekar ini. Menurut Wahyudin, tanaman singkong tidak bisa bertahan lama jika terendam air. Lebih
”Terendam air dua hari saja, singkong pasti busuk,” ungkapnya.
Terpisah Sofian, Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Lampura menuturkan sekitar 13 hektar lahan padi terendam banjir. ”Dari 13 hektar itu, tersebar di tiga kecamatan. Yakni Abung Timur, Abung Surakarta, dan Abung Selatan. Dan sebagian besar lahan yang terendam banjir berada di bantaran sungai dan siap panen,” urainya.
Sofian melanjutkan, pihaknya melalui KUPT pertanian di tiga kecamatan itu sudah mendata lahan padi yang terendam banjir. ”Lahan petani yang telah didata akan dilaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi. Harapannya laporan itu ditindaklanjuti dengan memberikan bantuan bibit secara gratis,” jelasnya. (ozy/c1/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Padi Hancur Diserang, Petani Menjerit
Redaktur & Reporter : Budi