Saya dengan Angie Hubungannya Ganda

Kamis, 09 Februari 2012 – 19:22 WIB
Prof Dr Lucky Sondakh bersama Angelina Sondakh. Foto: JPPhoto/JPNN

HATI siapa yang tidak akan menangis ketika orang terdekatnya didera masalah berat. Seperti itulah yang dirasakan Prof Dr Lucky Sondakh, ayah kandung Angelina Sondakh.

Mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado ini dengan setia mendampingi putri tercintanya itu dalam menghadapi jeratan hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedih, tapi mencoba rileks.

Berikut petikan wawancaranya wartawan JPNN, Mesya Muhammad, dengan pria yang sudah nampak sepuh itu.

Bagaimana keadaan Prof dan keluarga pascapenetapan Angie sebagai tersangka?
Puji Tuhan baik-baik saja. Kami masih bisa tenang dan tidak terpancing keadaan yang terus terang banyak menyudutkan putri saya.

Jadi Angie merasa disudutkan pemberitaan selama ini?
Angie biasa saja tuh. Malah kami terus mengikuti perkembangan berita baik cetak maupun elektronik. Tapi kami termasuk Angie memilih diam. Kalau kasih komentar bisa mengundang trial by the press. Percayakan saja pada proses hukum.

Bagaimana sih Prof melihat persoalan yang menerpa Angie ini?
Memang iya, tapi biarkan saja kami disudutkan. Prinsip kami, kembalikan saja ke Tuhan Maha Adil tuk beracara. Anda kan nonton acara JLC di TVONE. Banyak kok yang pertanyakan dan merasa aneh Angie jadi TSK. Tapi karena saya bukan ahli hukum, jadi tidak mau menilai.

Perasaan Prof sendiri sebagai ayah yang sangat dekat dengan Angie?
Kalau itu semua pasti tahu jawabannya. Sebagai orangtua tentu saya sangat sedih, tapi tidak lost control. Saya dan ibunya berusaha tetap tegar. Saya malah masih bisa  main golf. Prinsip saya,ikuti saja arah air mengalir. Just Leave it to God. Ora et labora. ok?

KPK segera menahan Angie bila bukti sudah lengkap. Bagaimana sikap Prof?
Sorry, untuk sementara kami masih harus no comment dulu. Tidak mau berpolemik. Bisa mengundang interpretasi ganda.

Apakah Angie suka bercerita tentang karir politik maupun masalah pribadinya?
Saya dengan Angie hubungannya ganda. Jadi teman, konsultan, ayah, dan profesional. Tidak semua masalah Angie dibahas dengan saya.

Kalau soal kisah asmaranya?
Wah itu apalagi. Kami sebagai orangtua tidak mau ikut campur karena putri saya itu orangnya sangat mandiri. Kami percaya, keputusan yang diambil Angie sudah dipikirkan matang-matang. Sebagai orangtua hanya menyupport saja.

Sepertinya Prof betah di Jakarta. Kalau tidak salah, saat penetapan Angie sebagai tersangka, Prof dan keluarga mendampingi Angie. Itu berarti sudah sepekan Prof di Jakarta. Apa tidak menjalankan tugas di Manado lagi Prof?
Next week saya balik ke Manado. Memang saya sejak pekan lalu sudah di Jakarta untuk mendampingi putri saya. Prioritas saya sekarang adalah melaksanakan fungsi dan peran kasih seorang ayah kepada anak-anak.

Apa harapan Prof ke depan?
Saya hanya berharap, proses hukum bisa berjalan seadil-adilnya. Saya juga berharap agar Tuhan selalu memberkati dan melindungi putri saya dalam menghadapi cobaan ini. (Esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Semata Larang Nonton TV Saat Maghrib


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler